KARAWANG

Baru Bersihkan Rumah Sudah Banjir Lagi

BANJIR LAGI: Warga Dusun Krajan A, Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok harus terkena banjir untuk kesekian kalinya karena curah hujan masih tinggi, air menggenangi pemukiman warga.

Kades Kertasari Sodorkan Dua Solusi

RENGASDENGKLOK, RAKA – Hujan deras yang mengguyur wilayah Rengasdengklok pada Minggu (14/2) membuat Dusun Krajan A, Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok banjir lagi, padahal air sisa banjir kemarin sudah mulai surut.

Nani (45) warga Dusun Krajan A, Desa Kertasari mengaku, akibat hujan deras sejak pagi tadi membuat air kembali masuk ke dalam rumahnya. Sebelumnya dia sudah sempat bersih-bersih rumah karena kondisi air sudah mulai surat. “Kemarin sudah bersih-bersih soalnya udah gak ada airnya, tapi sekarang air udah masuk lagi,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Minggu (14/02).

Kepala Desa Kertasari Suhendar mengatakan banjir di wilayah kerjanya itu sering terjadi di musim penghujan, karena lokasi tanah di Dusun Krajan A itu berada di dataran rendah atau seperti kuali sehingga air dari dusun di Desa Rengasdengklok Utara dan Rengasdengklok Selatan pun ada yang mengaliri ke Dusun Krajan A. Kemudian korban yang terdampak sebanyak 60 Kartu Keluarga (KK).

Banjir yang sering terjadi di Dusun Krajan A, Suhendar menyebut, ada dua solusi untuk mengatasi banjir di dusun tersebut yakni membuat tempat pembuangan air atau sodetan dan merelokasi warga atau pembebasan lahan. “Kalau misalkan mau dan ada biaya itu direlokasi, itu juga harus musyawarah dengan masyarakat. Tapi kalau alternatif biaya murah bikin sodetan,” ujarnya.

Jika dibandingkan banjir tahun ini dengan 2020, Suhendar mengaku lebih parah tahun sebelumnya, karena banjir tahun kemarin banyak dusun di Desa Kertasari yang terdampak termasuk kantor desa pun kena dampak banjir. “Kalau banjir tahun kemarin air sampai masuk kantor desa,” katanya.

Imam Subagja, Satgas PB Rengasdengklok mengatakan banyak warga yang sudah bersiap meninggalkan tenda pengungsian, namun karena hujan deras kembali mengguyur wilayah Rengasdengklok sehingga warga memilih untuk bertahan di tenda pengungsian. “Sebetulnya air sudah mulai surut, karena tadi hujan jadi air mulai naik lagi, air di jalan juga sebetulnya udah surut juga,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button