Kemarau, Petani Gula Aren Senang

KUPAS KULIT AREN : Pengusaha kolang-kaling saat mengupas kulit aren.
PURWAKARTA, RAKA – Musim kemarau panjang yang terjadi belakangan ternyata tak membuat petani gula aren di Desa Pasirmunjul, Kecamatan sukatani, mengeluh. Para petani menyebut, di musim kemarau ini kualitas air nira semakin bagus untuk dijadikan gula. “Justru jika musim hujan kualitas air nira tidak akan maksimal, karena bercampur dengan air hujan,” kata Saep, salah seorang petani gula aren di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, kepada Radar Karawang, Rabu (2/10).
Ia menyebut, saat musim kemarau ini satu pohon aren bisa menghasilkan dua sampai tiga liter air nira. Para petani pun biasanya harus pandai-pandai memilih manggar yang akan dideres. “Biasanya kalau musim kemarau para petani menderes manggar yang masih berbunga, karena produksi airnya masih banyak dan tidak cepat layu,” kataya.
Saep mengatakan, permintaan gula aren di wilayahnya masih cukup tinggi. Untuk masalah harga, para petani mematok dengan harga Rp40 ribu per bonjor atau per pak dengan isi 4 gandu gula aren. “Yang pesan bukan hanya warga desa disini saja, tapi pasar-pasar dan wilayah lain yang ada di Purwakarta juga pesan ke sini,” katanya.
Sementara, Kepala Desa Pasirmunjul M Hilman Nurzaman mengatakan, ada sekitar 20 persen petani gula aren yang masih konsisten menyadap dan menderes air nira. “Alhamdulilah, meski musim kemarau tetapi pohon aren yang ada di desa kami masih bisa disadap untuk dijadikan gula aren. Bahkan untuk kualitas rasa semakin manis,” kata kades.
Wilayah Desa Pasirmunjul memiliki iklim tropis yang masih didominasi pegunungan. Maka tak heran jika pohon aren banyak tumbuh dan berkembang di desa tersebut.
Untuk tanaman ini memang dapat tumbuh dimanapun dan tidak membutuhkan kriteria secara khusus. Namun masa panen dari budidaya aren ini tergolong lama.
Meski lama, namun keuntungan yang didapatkan terbilang besar dan menjanjikan. Sebab berbagai bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk menjadi pundi-pundi uang, yaitu buah yang dihasilkan dari pohon aren serta air nira dari pohon yang dapat dijadikan gula merah. (gan)