HEADLINE

Batasi Main Media Sosial,Anak-anak Belajar Ngaji

JAYAKERTA, RAKA – Di zaman serba gadget atau gawai, pengajian di kampung menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan basic agama baik dari segi ibdah maupun keimanan.
Guru ngaji masjid Riyadul Muttaqin Enting Suherman mengatakan, saat ini pengaruh media sosial tentu luar biasa sehingga anak-anak usia TK pun sudah mengenal berbagai medsos. Terlebih lagi media sosial itu juga berpengaruh terhadap pendidikan anak. “Kalau dulu setelah magrib maupun isya biasanya ngaji, tapi sekarang banyak anak-anak yang main hp terus,” katanya saat ditanya di teras Masjid Riyadul Muttaqin, Rabu (1/2).
Lebih lanjut Enting menyebut, untuk mencetak generasi islami anak ini tidak hanya cukup dengan guru ngaji tapi peran orang tua justru lebih besar lagi di rumah. Salah satunya dengan cara membimbing atau memberi contoh pelaksanaan ibadah solat, baca quran, dan sebagainya. “Sehingga orang tua jangan acuh terhadap anaknya. Miris di masyarakat banyak orang tua yang tidak peduli terhadap keagamaan anak-anaknya,” katanya.
Setelah masa pandemi Covid-19, anak-anak yang mengaji di Masjid Riyadul Muttaqin ini terbilang bertambah. Dan alasan Enting masih tetap bertahan menyebarkan agama melalui pengajian ini karena menjalankan amanah dari guru-gurunya. “Sebisa mungkin menyebarkan agama baik kepada anak-anak, remaja maupun masyarakat lainnya,” ujar Enting alumni Ponpes Cipulus, Purwakarta.
Kemudian Enting menyebutkan, mengajar ngaji ini sebagai salah satu tanggung jawab supaya anak-anak memiliki benteng dari pengaruh-pengaruh negatif yang luar biasa dahsyatnya. “Metode pengajian seperti biasa yaitu metode iqra ditambah metode bacalah. Terutama anak-anak sebanyak mungkin untuk hafalan,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button