
radarkarawang.id – Warga Desa Sukaharja, Kecamatan Telukjambe Timur Edwin (28), ngamuk di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang kecewa anaknya yang baru lahir meninggal diduga karena kelalaian pelayanan rumah sakit. Bayi bertahan hidup tiga jam.
Edwin menuturkan, pada Selasa (29/5) istrinya yang akan melahirkan anak pertama itu dibawa ke RSUD Kabupaten Karawang Karawang. Namun, pelayanan yang dilakukan pihak RSUD Kabupaten Karawang diduga tidak sesuai standar operasional (SOP). Pada saat itu istrinya harusnya secepatnya dilakukan operasi, namun petugas rumah sakit menunda-nunda operasi walapun pada akhirnya dilakukan operasi.
Baca Juga : Masyarakat Miskin Tak Boleh Banyak Anak
“Akibatnya anak yang saya tunggu-tunggu selama lima tahun ini meninggal dunia. Anak saya hanya hidup selama tiga jam saja setelah dilahirkan. Saya juga orang kesehatan dan istri juga bidan jadi saya mengetahui penanganan harus seperti apa,” katanya, Senin (5/5).
Edwin pun menanyakan, mengapa pelayanan yang dilakukan RSUD Kabupaten Karawang tidak sesuai. Padahal keluarganya bukan menggunakan BPJS Kesehatan yang dibayar oleh pemerintah, melain menggunakan BPJS yang dibayar secara mandiri.
“Yang lebih parahnya lagi anak saya sudah meninggal tapi BPJS malah menyuruh saya membayar lagi. Kemarin Mei Day buruh pada ke Jakarta. Tapi saya melakukan demo di depan kantor BPJS sendirian. Akhirnya saya tidak bayar dan alasan mereka ada kesalahan input data,” paparnya.
Tonton Juga : Suku Baduy, Ini Asal Usulnya
Terkait orasinya di depan RSUD Karawang, ia menuntut keadilan setelah anaknya yang baru dilahirkan meninggal. Dia ingin keterangan yang jelas dan sebenar-benarnya dari pihak rumah sakit.
“Tadi dari pihak rumah sakit meminta waktu dan akan memberikan keterangan tiga hari ke depan. Untuk mengetahui siapa yang salah dan siapa yang benar. Saya melakukan aksi ini agar ada perubahan sistem pelayanan yang ada di RSUD Karawang, jangan sampai ke depannya ada lagi kajadian yang saya alami sekarang,” terangnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Kabupaten Karawang dr. Andri Sariful Alam mengatakan, mengenai masalah ini adanya kesalahpahaman, banyak interpretasi yang disampaikan Edwin. Dia meminta pihak rumah sakit memberikan penjelasan terkait anaknya yang meninggal.
“Kami meminta waktu sekitar satu minggu untuk memberikan penjelasan. Dia juga meminta diketemukan dengan petugas yang menangani istrinya yang melahirkan,” tutupnya. (zal)