Bayi Lahir dalam Kondisi Meninggal
KARAWANG, RAKA – Salah seorang bayi dilahirkan dalam kondisi meninggal di wilayah Kecamatan Tirtajaya. Diduga, kematian bayi ini karena kelalaian pegawai Puskesmas Tirtajaya dalam menangani ibu hamil. Korban dugaan kelalaian dokter puskesmas Eha Nuraini menuturkan, kejadian ini bermula saat ini datang ke puskesmas untuk periksa kandungan. Ketika datang di Puskesmas, tensi darah Eha langsung diperiksa, hasilnya tensi darah Eha tinggi. Kemudian, ia melakukan tes urine dan menunggu di Puskesmas sambil menurunkan tensi darah. Saat itu, kondisi kandungannya di fase pembukaan pertama dan Eha disarankan menginap untuk dilakukan obbservasi. “Kata bidan di sana saya disuruh untuk observasi dulu, tapi saya izin pulang dulu karena mau rundingan dulu sama suami. Akhirnya saya pulang dan diberi surat SKHC,” ujarnya, Rabu (17/7).
Setelah berunding dengan suaminya, Eha kembali lagi ke Puskesmas. Pukul 11.00, Eha dimasukkan ke dalam ruangan pertama. Kemudian di pukul 15.00 ia merasakan sakit di bagian perut. Meski begitu tidak ada tenaga kesehatan yang datang ke kamar untuk melakukan pemeriksaan. Petugas datang setelah adanya pengaduan dari pihak keluarga. “Saya di sana dari jam 11.00 sampai jam 13.00 di ruangan pertama, lalu saya dipindahkan ke ruangan ke dua dari jam 13.00 sampai jam 15.00 tidak ada pemeriksaan lagi tapi waktu itu saya sudah merasakan sakit di perut,” jelasnya
Rasa sakit diperutnya tidak berhenti hingga Magrib tiba, hal ini membuat orang tua Eha panik. “Lalu adik ipar saya melapor ke suster karena melihat saya kesakitan, suster datang tapi hanya bilang bagus karena masuk pembukaan selanjutnya. Setelah itu tidak lama datang orangtua saya sekitar pukul 16.00, dan rasa sakit di perut masih saya rasakan. Maghrib orangtua saya panik melihat saya semakin merasa kesakitan, setelah melihat orangtua panik baru saya diperiksa. Datang dua suster dan memeriksa jantung anak saya, setelah diperiksa langsung panik karena jantung anak saya sudah lemah. Di situ saya dipasang selang oksigen, saya ditindak jam 20.00 dan dibawa ke rumah sakit Hastin,” terangnya.
Setibanya di Rumah Sakit Hastin pada pukul 21.00. Setelah dilakukan pemeriksaan, dinyatakan anak pasien telah meninggal dunia. Keadaan ini membuat Eha bersama suaminya kaget dan tidak menyangka anaknya meninggal. Eha dan keluarganya menduga, kematian anaknya ini akibat dari kelalaian petugas Puskesmas dalam menanganinya sebelum dirujuk ke rumah sakit. “Mereka tidak ada kata permintaan maaf dan pengucapan kata berduka kepada saya. Kalau bidan saya datang ke rumah untuk menjenguk. Saya ingin pihak puskesmas meminta maaf atas kelalaian pegawai, ke dua untuk ke depannya siapapun orangnya jangan sampai ada kelalaian lagi. Kalau anak saya dibawa ke rumah sakit jam 15.00 tidak akan terjadi hal seperti ini. Belum ada bantuan apapun dari puskesmas sampai sekarang. Kepala puskesmasnya juga tidak ada yang menghubungi kami,” lanjutnya.
Sementara itu, hingga berita ini dituliskan, pihak dari Puskesmas Tirtajaya tidak ingin memberikan pernyataan apapun. (nad)