TIDAK MAMPU BERTAHAN: Arjuna Dwi Putra tidak mampu bertahan sehari setelah lahir.
KARAWANG, RAKA- Bayi yang tidak memiliki tempurung kepala, tidak mampu bertahan lama. Selang sehari setelah kelahirannya, akhirnya bayi yang diberi nama Arjuna Dwi Putra itu meninggal dunia.
Orang tua Arjuna Dwi Putra, Tirtana menceritakan, sebelum kelahiran saat dilakukan pemeriksaan USG, Senin (5/4), kandungan istrinya tidak mengalami persoalan apapun. Kondisi ini membuatnya bahagia dan tidak mengkhawatirkan apapun. Namun, setelah bayi lahir Rabu (7/4) pukul 06.00 ternyata berbeda, anaknya lahir dengan kondisi tanpa tempurung kepala. “Saat lahiran di luar dugaan gak ada tempurungnya,” ujar Tirtana, Kamis (8/4).
Kemudian, lanjutnya, bidan desa yang membantu proses persalinan memberi surat rujukan ke rumah sakit. Karena memiliki keterbatasan ekonomi, bidan menyarankan agar membuat kartu Karawang Sehat dengan menghubungi Pekerja Sosial Masyarakat (PSM). Setelah menghubungi PSM, tindakan selanjutnya yakni Camat Kecamatan Karawang Barat langsung membawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang. “Bayi sempat mengalami lupa nafas meskipun detak jantung masih terdengar,” ujarnya.
Menurut dokter, tambah Tirtana, anaknya mengidap penyakit ansevalus. Hal ini disebabkan oleh virus dari kucing serta burung. Keterangan dokter ini membuatnya kebingungan mengenai awal mula virus ini menyebar, soalnya tidak ada hewan peliharaan kucing atau burung. “Kalau anak pertama lahir dengan normal bahkan telah bertumbuh dengan sehat,” tutur warga Gempol Anjung, Kelurahan Tanjungpura, Kecamatan Karawang Barat ini.
Tirta dibantu rekan-rekannya sempat membuka donasi untuk mengobati anaknya ini. Namun, hidup anaknya tidak berlangsung lama, Kamis (8/4) anaknya menghembuskan nafas yang terakhir. Dia meminta agar donasi yang sempat disebar untuk dihentikan. “Belum tahu total donasi, cuma saya sudah minta distop soalnya kan dede nya udah meninggal,” pungkasnya. (cr6)
