BBM Naik, Tarif Angkot Terdongkrak
KARAWANG, RAKA – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite mengakibatkan tarif angkutan kota atau angkot di Karawang ikut naik.
Misalnya, tarif umum angkutan penumpang trayek Rengasdengklok-Tanjungpura menjadi Rp12 ribu dari sebelumnya Rp10 ribu. Peraturan itu diteken oleh Kepala Dinas Perhubungan Karawang Arief Bijaksana Maryugo, dan mulai berlaku tanggal 5 September 2022.
Seorang sopir angkot trayek Rengasdengklok-Tanjungpura, Makbul (51) mengaku, sampai saat ini masih menggunakan tarif lama, karena para penumpang belum tahu soal kenaikan tarif angkot.
“Penumpangnya belum ngerti, jadi masih pake harga lama,” imbuh Makbul, warga Blokraton, Rengasdengklok Selatan kepada Radar Karawang, Senin (5/9).
Lebih lanjut Makbul menyebut, tarif untuk pelajar pun sampai saat ini masih Rp2000. Ia mengaku dilema untuk menaikkan tarif, karena para penumpang umum ini maunya tarif murah, apalagi untuk pelajar.
“Saya juga sudah jelaskan ke penumpang kalau BBM ini naik. Intinya mereka gak mau tarif naik,” katanya.
Makbaul menjelaskan, sebelum BBM naik, setiap harinya mengisi pertalite hanya Rp130 ribu, tapi saat ini bisa sampai Rp170 ribu per hari. Belum lagi untuk setoran mobil Rp80 ribu per hari.
“Setelah BBM naik ini gembor-gembornya setoran mobil mau naik lagi,” ujar Makbul yang sudah puluhan tahun menjadi sopir angkot.
Makbul mengaku sudah ingin berhenti bekerja sebagai sopir angkot, tapi tidak ada pekerjaan lain sehingga dirinya masih melakoni pekerjaannya, itu walaupun penghasilannya paling banyak Rp100 ribu.
“Sebenernya pengen berhenti, tapi gak ada batu loncatan lain,” pungkasnya.
Untuk diketahui, tarif terbaru angkutan kota trayek Rengasdengklok-Tanjungpura yaitu tarif umum 12 ribu, tarif karyawan Rp9000, dan tarif pelajar Rp6000.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan tarif angkutan umum atau angkot dalam waktu dekat bakal naik. Hal ini sebagai imbas kenaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah, beberapa hari lalu. Namun demikian, Ridwan Kamil belum memastikan besaran kenaikan tarif angkot. Menurut pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut, besaran tarif angkot masih dihitung oleh Dinas Perhubungan. “Yang pasti, pasti naik. Tidak mungkin tidak naik karena proporsinya berapa, seadil-adilnya,” kata Ridwan.
Di kesempatan tersebut, Ridwan Kamil meminta pengusaha angkot tak menaikkan tarif angkot sepihak. Menurutnya, kenaikan tarif angkot harus melalui musyawarah dan diputuskan Bersama. “Tidak boleh sepihak oleh pelaku bisnis transportasi,” tandasnya.
Tak hanya tarif angkot, Ridwan Kamil juga memprediksi, kenaikan harga BBM juga akan berimbas kepada harga kebutuhan pokok (sembako). “Harga bahan pokok kemungkinan juga naik,” kata dia.
Seperti diketahui, pemerintah resmi menaikan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar pada Sabtu, 3 September 2022. Harga Pertalite naik menjadi Rp 10.000 dari harga sebelumnya Rp 7.650 per liter. Sementara itu harga Solar subsidi naik menjadi Rp 6.800 per liter dari harga sebelumnya Rp 5.150 per liter. (mra/psn)