PURWAKARTA

Belajar di Kantor Desa

DIROBOHKAN : Kondisi SDN 1 Malangnengah yang dirobohkan akibat kena dampak proyek kereta cepat. Gedung baru yang jaraknya 1,5 km ditargetkan selesai dibangun enam bulan ke depan.

SDN 1 Malangnengah Kena Dampak Proyek Kereta Cepat

PURWAKARTA, RAKA – Ratusan pelajar Sekolah Dasar Negeri 1 Malangnengah terpaksa belajar di Kantor Desa Malangnengah, Kecamatan Sukatani. Hal itu dikarenakan bangunan SDN 1 Malangnengah dirobohkan akibat terdampak proyek nasional Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) yang melintasi wilayah Sukatani.

Menurut salah seorang guru sekolah tersebut yang namanya tidak mau dipublikasikan, seluruh siswanya pindah ke kantor desa untuk kegiatan belajar mengajar di tahun ajaran baru ini, karena gedung sekolahnya telah rata dengan tanah. KBM itu akan berjalan selama enam bulan ke depan. “Di sini kami pakai tiga ruangan untuk belajar mengajar dan ada jadwal waktunya, seperti kelas 1, 2, dan 3 pukul 06.00 WIB sampai 09.00 WIB, kelas 4, 5, dan 6 pukul 09.00 sampai 12.00 WIB,” katanya.

BELAJAR : Siswa SDN 1 Malangnengah tengah mengikuti kegiatan belajar mengajar di salahsatu ruangan kantor desa.

Untuk ruangan yang dipakai kelas 2 dan 6 berada di dekat ruang kantor yang sebelumnya adalah ruangan puskesmas desa. Sedangkan dua ruangan lainnya yang dipakai oleh kelas 1, 3, 4, dan 5 memakai ruangan aula desa.

Adapun jumlah siswa di SDN 1 Malangnengah ada 261 di antaranya kelas 1 sebanyak 47 murid, kelas 2 sebanyak 35 murid, kelas 3 sebanyak 50 murid, kelas 4 sebanyak 50 murid, kelas 5 sebanyak 60 murid, dan kelas 6 sebanyak 43 murid.

Wakil Kepala SDN 1 Malangnengah, Aja Sapja mengatakan, kegiatan belajar mengajar para murid memasuki hari kedua pasca penggusuran bangunan sekolah karena proyek kereta cepat. Aja mengungkapkan, informasi soal pemindahan kegiatan belajar ke Kantor Desa Malangnengah sudah direncanakan tepatnya setahun lalu. “Ya memang di sana (SDN 1 Malangnengah) berdiri di tanah milik desa dan kami seolah menumpang. Sekarang sambil menunggu bangunan baru di tanah relokasi kami sementara belajar dahulu di kantor desa,” kata Aja di lokasi, Selasa (7/1).

Bangunan SDN 1 Malangnengah yang baru ini berjarak 1, 5 kilometer dari bangunan yang sebelumnya. “Nanti akan ada 12 ruangan kelas, kantor, musala, dan perumahan buat guru,” ujarnya.

Saat disinggung terkait persetujuan orangtua siswa, Aja mengaku mereka sempat tak menyetujui bangunan dirobohkan dan mesti pindah. Setelah diberikan pengarahan dan pemahaman, akhirnya orangtua siswa dapat mengerti.

Sementara di lain pihak, Penjabat Sementara Kepala Desa Malang Nengah Endang Sumarna mengatakan, proses pembangunan sekolah baru saat ini sudah mencapai 30 persen di tanah seluas 4.000 meter persegi dan ditargetkan rampung dalam waktu 6 bulan. “Jadi yang direlokasi tanah sekolah dan tempat pemakaman umum ada 6.000 meter per segi dan mendapat ganti rugi seluas 8.000 meter,” kata Endang.

Pjs Endang pun merinci total ada 3 ruangan milik desa yang digunakan untuk sarana belajar, diantaranya aula desa, ruangan pusekemas desa dan karang taruna. “Untuk ruang guru menggunakan kantor PKK,” katanya.
Proses belajar mengajar sendiri kata Pjs Kades, tak menghambat terhadap pelayanan masyarakat. “Sebab lokasi belajar ada di belakang kantor desa,” katanya. (gan)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button