Uncategorized

Rujukan Berjenjang Bikin Ribet

KARAWANG, RAKA – Adanya peraturan baru yang diterapkan BPJS Kesehatan berdampak luas terhadap rumah sakit.
Pasien yang berobat di instalasi poli umum RSUD Karawang misalnya, jumlahnya semakin menurun. Penerapan sistem rujukan berjenjang BPJS Kesehatan mendapat banyak keluhan terutama pasien.

Kepala Hukmas dan Promkes RSUD Karawang Ruhimin membenarkan rujukan berjenjang sangat berdampak terhadap rumah sakit daerah. Pasien peserta BPJS turun drastis hingga 50 persen. Bahkan, terjadi di semua poli pengobatan atau perawatan. ”Biasanya tiap hari itu kunjungan pasien dari peserta BPJS mencapai 400 hingga 500 orang. Tapi sekarang hanya 200 pasien,” ungkap Ruhimin kepada Radar Karawang, Kamis (11/10) pagi.

Dia menyatakan, poli yang ada di RSUD Kabupaten Karawang bisa dibilang sepi atau menurun. Misalnya poli anak, saraf, gigi, THT, mata, kulit, dan poli lainnya. “Semua poli turun 50 persen,” ungkapnya.
Ruhimin mencontohkan, terkadang ada keluarga salah satu pegawai biasa berobat di RSUD Karawang. Namun karena ada sistem rujukan berjenjang, otomatis tidak bisa. Padahal yang bersangkutan ingin mendapatkan fasilitas kesehatan dari RSUD Karawang. ”Itu persoalannya. Akhirnya rumah sakit daerah bisa tidak laku,” terangnya.

Pihaknya berharap tidak ada pembatas untuk pasien yang ingin berobat. Pemilihan tempat berobat dipasrahkan penuh kepada pasien. Apakah rumah sakit tipe D, C atau B. Itu menjadi pilihan pasien sendiri. ”Mau rumah sakit tipe apa, dibuka saja. Sekarang biar masyarakat yang menentukan pilihannya untuk berobat,” ucapnya.

Karyadi Sunaryo, petugas keamanan yang biasa memprogram tiket daftar pasien membenarkan, jumlah pasien dalam dua minggu terakhir alami penurunan. Dirinya mengaku satu hari biasanya terdaftar 500 hingga 700 pasien. Rata-rata didominasi Peserta BPJS. Namun kini terjadi penurunan drastis, total kunjungan hanya 180 hingga 200 orang saja. “Ada yang berbeda, malahan kini masyarakat yang berobat hampir berimbang. Malah warga mungkin kesal karena berobat sudah berjalan lama di RSUD, mereka memilih berobat menggunakan fasilitas umum. Ini sudah berjalan dua Minggu,” ucapnya.

Seorang pasien yang berobat di poli anak, Deni (34) menyatakan, mengantar anak berobat jalan karena tekena flek paru. Anaknya sudah berobat selama satu bulan. Menurut rujukan harus berjalan dua minggu lagi. “Saya enggak mungkin harus berobat awal lagi ke klinik atau rumah sakit lain, makanya saya lebih memilih menggunakan fasilitas umum saja yang penting anak saya sehat,” pungkasnya. (yfn)

Related Articles

Back to top button