HEADLINEKARAWANG

Belajar di Sekolah, Siswa Dibagi Tiga Shift

CEK KESIAPAN BELAJAR DI KELAS: Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana saat mengunjungi SMPN 1 Tempuran, beberapa waktu lalu.

KARAWANG, RAKA – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang memastikan pada tahun ajaran baru nanti, Pembelajaran Tatap Muka (TPM) terbatas akan dilaksanakan dengan menerapkan sistem tiga shift. “Sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri, pembelajaran tatap muka terbatas akan dilakukan pada bulan Juli,” ujar Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang Asep Junaedi kepada Radar Karawang.

Dikatakan Asep, beberapa waktu lalu pihaknya telah melakukan evaluasi dengan bupati ke wilayah Tempuran. Pada tahun ajaran baru nanti, SD, SMP dan SMA/SMK akan melakukan kembali Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka.

Berdasarkan hasil evaluasi, kata dia, secara umum hampir semua sekolah di Karawang dari semua tingkatan sudah siap melaksanakan PTM. Selain itu, pelaksanaan PTM ini akan mulai dilakukan setelah semua tenaga pengajar divaksin, dan semua sekolah menerapkan protokol kesehatan.
“Rata-rata sudah 70 persen yang divaksin. Untuk sistem pembelajarannya menggunakan tiga shift, bukan dua shift lagi,” jelasnya.

Asep juga menuturkan, untuk satu angkatan atau satu rombongan belajar, nantinya tidak lebih dari 200 orang. Karena jika menggunakan dua shift masih ada sekolah yang jumlah rombongan belajarnya 33 orang per kelas. Jika satu kelas 20 orang, maka dalam satu angkatan sudah 660 orang. “Nanti shift pertama dari jam 7 sampai jam 9.30, selanjutnya shift kedua dari jam 10 sampai jam 12, dan shift terakhir jam 1 siang sampai jam 3 sore,” tuturnya.

Asep menambahkan, bagi sekolah di wilayah perkotaan dan biasa menggunakan angkot, perlu ada pembahasan lebih lanjut. Agar pada saat PTM diberlakukan siswa tidak pulang dan pergi ke sekolah menggunakan angkot. Hal itu untuk mengantisipasi adanya klaster baru akibat penularan melalui angkot.
“Apa nanti mau antar jemput atau menggunakan angkot, jika menggunakan angkot harus menerapkan prokes juga. Saya harap tidak ada lagi kenaikan yang positif, dan tidak ada lagi zona merah sehingga proses tatap muka bisa berjalan semestinya,” pungkasnya. (nce)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button