Karawang

Belajar Online Sering Terhambat Internet

Cecep Supardi

KARAWANG, RAKA – Wabah virus corona sudah sangat mengkhawatirkan, termasuk berdampak pada dunia pendidikan sehingga proses pembelajaran dilakukan di rumah atau daring. Hal tersebut menjadi kesempatan sejumlah siswa untuk memahami dunia teknologi, terlebih lagi saat ini sudah memasuki era 4.0. Namun tidak demikian untuk siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau sejenisnya.

Cecep Supardi, pembina Yayasan Roudhotul Jannah Indonesia Berdikari mengatakan, di tengah wabah corona ini membuat anak dipaksa untuk belajar melalui media sosial, meski pembelajaran di rumah tidak seefektif berhadapan langsung dengan guru, namun hal tersebut merupakan upaya pemerintah agar proses pembelajaran terus berlangsung walaupun di tengah bencana nasional ini daripada tidak sama sekali. “Pembelajaran melalui media online mau (seperti) class room atau via yang lainnya, kalau di kampung terhambat karena jaringan koneksi internet,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Minggu (5/4).

Pembina yayasan yang menaungi lembaga pendidikan PAUD, MDA, TPQ Miftahul Falah dan Pondok Pesantren Sayrifahmudaim Nusantara menuturkan, selain dari jaringan internet, masyarakat juga baru dihadapkan dengan situasi dan pembelajaran melalui daring seperti ini, sehingga diperlukan bimbingan yang intens dari guru maupun orang tua siswa. Apalagi di masyarakat desa ini tidak semua orang memiliki samrtphone. “Terus penyampaian materi juga karena ini pertama jadi belum seratus persen siap,” katanya.

Dengan wabah virus corona yang sudah dianggap sebagai bencana nasional ini merupakan pelajaran bagi semua guru, siswa mauapun wali murid, paling tidak kedepannya bisa diterapkan dalam keadaan atau situasi yang tidak mengharuskan belajar tatap muka. Menurut Cecep, dengan wabah corona ini tersebut juga tidak bisa saling menyudutkan satu sama lain, karena hal ini sudah menjadi persoalan di semua daerah, bahkan di sejumlah negara. “Kita tidak bisa menyalakan siapa pun disisi lain guru yang sering memberikan prlajay mauapun pemerintah,” ujarnya.

Cecep yang juga guru SMP di wilayah Depok berharap, dengan dampak virus corona ini supaya tidak membuat semangat belajar siswa menurun, justru seharusnya bisa lebih giat belajar, karena banyak waktu luang di rumah. “Selain itu kita ikhtiar juga untuk pencegahan-pencegahan wabah corona melalui jaga kebersihan terus menjalankan pola hidup sehat,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button