PURWAKARTA

Belesong, Mainan jadul yang Tersisa di Campaka

NGADU DENTUMAN: Anak-anak Campaka siap menembakkan belesong. Permainan jadul ini mengadu dentuman suara ledakan.

PURWAKARTA, RAKA – Waktu sudah menunjukan sore. Anak-anak di Kampung Babakan, Desa Benteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, mulai bergegas berangkat ke area pesawahan yang tak jauh dari rumah mereka, untuk menunggu waktu berbuka puasa.

Dalam istilah lokal mereka menyebutnya ngabuburit. Rupanya mereka ngabuburit tidak hanya sekadar bercengkrama semata, melainkan memainkan permainan tradisional belesong.

Belesong ini terbuat dari kaleng bekas yang disambungkan menggunakan lakban hingga mencapai panjang diperkirakan setengah sampai satu meter. Di ujung belesong itu ditambah bekas botol air mineral, ditambah lagi magnet korek api gas sebagai bahan peledaknya. “Rame dan suaranya juga sangat keras. Setiap Ramadan memang suka main belesong menunggu waktu berbuka puasa,” ujar salah seorang anak bernama Alfin (12), Senin (19/4).

Alfin ngabuburit memainankan belesong tidak sendiri, melainkan bersama teman-temannya saling beradu kencang suara belesong. Mereka mengklaim permain tradisional ini dinilai lebih aman dibandingkan petasan karena tidak mengeluarkan percikan api dan hanya menghasilkan suara saja. “Gak mau kalau main petasan karena takut kena tangan. Kalau ini belesong lebih aman karena tidak mengeluarkan percikan api,” ujar Ihsan (8), bocah lainnya.

Sementara, salah seorang orang tua anak yang memainkan belesong Ela Nurlaela (35) mengaku mengizinkan anaknya memainkan belesong dibanding petasan. “Para orangtua di sini juga mengizinkan, bahkan belesong ini dibuatkan oleh orangtuanya masing-masing,” katanya. (gan)

Related Articles

Back to top button