Beli Pertalite Pakai Jerigen Dilarang, Stok BBM Minta Ditambah Jelang Lebaran

KARAWANG, RAKA- Masyarakat tidak akan bebas lagi membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan solar menggunakan jerigen. Soalnya, pembelian dua jenis BBM tersebut dilarang menggunakan jerigen, kecuali ada rekomendasi dari SKPD.
Kepala Kepolisian Resor Karawang Polda Jabar AKBP Aldi Subartono, Sabtu (9/4) meninjau ketersediaan stok BBM di SPBU 34-41331 Kecamatan Rengasdengklok, bersama sales area manager Teungku Deski, sales brand manager Regi Senjang dan perwakilan Hiswanamigas Hendra. Kegiatan dilakukan guna memastikan stok ketersediaan serta mencegah adanya penimbunan BBM di wilayah Karawang. “Setelah dilakukan pengecekan tersedia stok BBM di SPBU 34-41331, yaitu pertamax 24.000 liter, pertalite 8.000 liter, solar 6.000 liter,” kata Kapolres.
Kapolres menghimbau kepada masyarakat jangan panik termakan isu kelangkaan BBM. Pihaknya akan berusaha terus dengan melakukan monitoring ke lokasi lokasi SPBU guna mengetahui ketersediaan BBM sesuai dengan ketentuan. Dia mengingatkan, jangan sampai terjadi penyimpangan penyaluran, seperti halnya menjual BBM yang bersubsidi ternyata dijual untuk industri, hal ini adalah sebuah pelanggaran. “Jangan sampai terjadi praktek penimbunan BBM dalam bentuk apapun, dan diharapkan bahwa pengusaha harus menyalurkan BBM sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku,” tegasnya.
Sales area manager Teungku Deski meminta masyarakat tidak membeli BBM jenis pertalite dan solar menggunakan jerigen, kecuali ada rekomendasi dari SKPD. “Sementara untuk BBM jenis pertalite dan solar dilarang membeli dengan menggunakan jerigen kecuali ada rekomendasi dari SKPD, dan penyaluran BBM subsidi harus disesuaikan kepada warga sesuai dengan ketentuan dari pihak pertamina,” ucapnya.
Sementara itu, Reggi, sales brand manager, menuturkan, persediaan jenis bensin untuk perhari ini mencapai 1.969 kiloliter dan jenis solar 1.328 kiloliter yang terbagi di 62 SPBU aktif di seluruh Kabupaten Karawang dan dengan persediaan tersebut dapat memenuhi kebutuhan Kabupaten Karawang. “Pihak kami pun sudah meminta ke Pertamina pusat untuk menambah kuota 8% sebagai antisipasi kenaikan pertambahan pemakaian menjelang lebaran,” pungkasnya. (asy)