Bengle Terparah Corona, 35 Isolasi Mandiri, Satu Dirawat
KARAWANG, RAKA – Dari 297 desa di Kabupaten Karawang, Desa Bengle di Kecamatan Majalaya yang paling parah terkena Covid-19. Tercatat 36 orang terpapar virus corona. Sebanyak 35 orang isolasi mandiri, satu dirawat.
Sementara desa lainnya yang juga banyak diserang virus tersebut adalah Desa Purwadana satu dirawat, 18 isoman. Desa Wadas 19 isoman, Sukaharja sebanyak dua dirawat dan 18 isoman. Sukaluyu ada 33 orang isoman, Sirnabaya ada 21 isoman. Desa Telukjambe ada 3 orang dirawat, 11 isoman. Kondangjaya ada 23 isoman, 2 dirawat. Sedangkan Cibalongsari ada satu dirawat, 25 isoman.
Juru bicara Satgas Covid-19 Karawang Fitra Hergyana mengimbau agar masyarakat dapat memperketat protokol kesehatan agar menekan penyebaran Covid-19 di Karawang. Percepatan vaksinasi juga dikebut. Fitra berujar, total vaksinasi di Karawang baru mencapai 88,38 persen. Namun untuk anak usia 6-11 tahun sudah mencapai 93 persen lebih. “Lansia juga kita fokuskan. Karena baru 63 persen. Untuk lansia memang menjadi tantangan tersendiri bagi tim vaksinasi karena beberapa faktor. Tapi Insha Allah kita berusaha agar lansia bisa vaksin,” ujarnya.
Fitra berujar, klaster industri dan klaster keluarga menjadi klaster paling banyak menyumbang kenaikan. “Sesuai dengan intruksi Menteri Kesehatan, sekarang yang terpapar Covid-19 gejala ringan cukup isolasi mandiri di rumah,” ujarnya.
Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengatakan, penanganan serta upaya pabrik dalam menekan penyebaran Covid-19 sangat lemah. Wabup sedikit geram setelah mengetahui di pabrik yang memiliki jumlah karyawan cukup banyak tersebut tidak menjalankan standar operasiobal prosedur (SOP) penanganan Covid-19. “Kami berikan teguran keras. Intinya kami ingin agar kasus Covid-19 jangan sampai membludak karena keteledoran perusahaan,” kata Wabup.
Dari hasil sidak diketahui bahwa perusahaan tidak memiliki Satgas Covid-19 di internal perusahaan. Bahkan, saat ada karyawan yang positif pun, pihak perusahaan tidak mengonfirmasi dan memberi informasi ke Puskesmas setempat. “Tracingnya sangat lemah. Hanya dipantau via HP saja,” ujar Wabup. (psn)