Karawang

Bentuk UMKM Sesuai Potensi Wilayah

BERALIH PRODUKSI: Perajin topi di Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru beralih memproduksi masker saat pandemi corona. Banyaknya pesanan masker membuat mereka sementara waktu mengganti produksi.

Dinas Koperasi Diminta Lakukan Terobosan

KARAWANG, RAKA- Memiliki wilayah yang luas dengan berbagai potensi yang beragam, hal ini bisa menjadi modal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dinas Koperasi Karawang didorong melakukan terobosan mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berbasis potensi di wilayah masing-masing.

Sekda Kabupaten Karawang, H. Acep Jamhuri mengatakan pentingnya memberdayakan perekonomian masyarakat dengan UMKM. “Saya sudah instruksikan Dinas Koperasi, UKM untuk membuat terobosan dalam pemberdayaan perekonomian masyarakat dengan membentuk UMKM yang disesuaikan dengan potensi masing-masing wilayah. Karena dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan membuat masyarakat kita kuat dan mandiri,” katanya, usai mempimpin rapat pemaparan program inovatif UMKM.

Menurutnya, pemberdayaan harus jeli melihat kebutuhan masyarakat. Dicontohkan, Karawang identik dengan pertanian, warganya masih melestarikan profesinya sebagai petani. “Ini kan momentum untuk Dinas Pertanian bisa bekerja sama dengan Dinas Koperasi, bagaimana bisa memanfaatkan produk produk petani Karawang untuk dipasarkan ke dinas dinas. Jadi kalau ada rapat, konsumsi yang disediakan berasal dari produk UMKM para petani itu. Dampaknya bagus untuk kemandirian para petani kita karena telah dibukakan akses yang mudah,” ucapnya.

Sebelumnya, selama pandemi corona, sebanyak 927 UMKM di Karawang kesulitan menjalankan kegiatan usahanya. “Kesulitan pemasaran, bahan baku sehingga pada lesu,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Karawang Ade Sudiana.

Jumlah 927 UMKM yang terdampak, kata Ade, diketahui dari hasil pendataan atau laporan melalui formulir yang dibagikan. Sementara jumlah seluruh pelaku UMKM yang terdaftar sebanyak 44 ribu. “Itu yang melaporkan. Mungkin jumlahnya lebih dari segitu. Ya ada juga yang tidak terlalu lesu yang membuat masker,” ucapnya.

Upaya yang dilakukan dinas, lanjutnya, hanya membantu dengan melakukan pemasaran melalui aplikasi online yang dimiliki Dinas Koperasi. Sementara bantuan dalam bentuk materi, diakuinya tidak bisa dilakukan. “Bantuan modal berupa uang tidak bisa. Anggaran dinas koperasi hanya 4 miliar, ada refokusin untuk covid 400 juta,” ujarnya. (dis/nce)

Related Articles

Back to top button