HEADLINE

Ceceran Minyak Bikin Pusing

MEMBERSIHKAN MINYAK MANDIRI: Kacih (60) warga Cemarajaya membersihkan ceceran minyak mentah yang ada di depan rumahnya, kemarin.

Warga Cemarajaya Minum Obat Seadanya

CIBUAYA, RAKA – Warga pesisir Karawang kembali terpaksa menghirup bau ceceran minyak mentah. Saat ini ceceran minyak tersebut berasal dari perairan Karawang di sekitar area BZZA, sumur minyak yang dioperasikan PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).

Gumpalan minyak mentah dari area BZZA sudah terbawa ombak hingga bibir Pantai Cemarajaya sejak Rabu (21/4) malam. Parahnya, ceceran minyak tersebut menimbulkan bau menyengat dan membuat warga terutama anak kecil mengalami pusing kepala. Ironisnya, sampai saat ini belum ada tenaga kesehatan yang mengontrol kesehatan warga. Sebagaimana pengakuan dari warga yang rumahnya persis di bibir pantai Cemarajaya, Kacih (60). Dia mengaku sering pusing bahkan mau pingsan setelah menghirup bau minyak mentah yang berceceran di pesisir pantai. Kemudian untuk menghilangkan rasa sakit pusing, Kacih mengaku hanya minum air hangat dan minum obat seadanya.
“Rasanya pusing jadi muter, mual. Tapi gak kalau panas (demam). Inginnya ada bantuan terpal buat di rumah biar gak bau banget,” jelasnya kepada Radar Karawang saat ditemui di rumahnya, Sabtu (24/3).

Untuk mengurangi aroma bau minyak mentah, Kacih beserta keluarga berinisiatif mengumpulkan ceceran minyak di pesisir pantai, dan berharap mendapat upah dari pihak Pertamina. Sejak hari Kamis (22/4) keluarga Kacih sudah dapat mengumpulkan gumpalan minyak sebanyak ratusan kantong.
“Saya sama keluarga sengaja ngumpulin minyak yang kebawa ombak, soalnya kalau gak gitu baunya nyegrak apalagi kalau kena panas matahari,” katanya.

Selain mengganggu penciuman, kebocoran pipa di area BZZA juga berdampak pada perekonomian terutama pemilik warung di pesisir pantai. Kacih mengaku selama minyak mentah masuk ke bibir pantai ini, tidak ada lagi orang yang mancing, dan akibatnya tidak ada orang yang jajan di warungnya.
“Penghasilan warung udah pasti berkurang, soalnya ada orang yang mau mancing saja sampe balik lagi pas lihat ada minyaknya kaya gini,” kata Kacih.

Hal serupa dirasakan Sanoh (62) warga Dusun Cemara I, Desa Cemarajaya, mengaku pusing akibat bau minyak mentah yang berceceran di depan rumahnya. Bahkan kalau sudah tercium bau menyengat, dia memilih tidak untuk keluar rumah. “Saya pinginnya ini cepat dibersihin soalnya bau, apalagi di sini banyak anak-anak,” pungkasnya.

Hingga berita ini ditulis, Radar Karawang belum berhasil mendapat jawaban persoalan yang dikeluhkan warga dari Manager Communications Relations & CID PHE ONWJ Hari Setyono. Berkali-kali dikirimi pesan WA, maupun ditelepon belum berbalas. (mra)

Related Articles

Back to top button