HEADLINE

Berebut Bangku Paling Depan, Orangtua Rela Datang Subuh Hingga Cekcok

KARAWANG, RAKA – Sekolah kembali dimulai setelah kurang lebih dua minggu libur semesteran. Ada yang naik kelas, ada pula yang menjalani masa orientasi siswa karena naik tingkat. Ada juga yang malu-malu, grogi, was-was hingga tak mau ditinggal orangtua saat memasuki area sekolah. Mereka adalah anak-anak yang baru menginjakkan kaki di sekolah dasar.
Berdasarkan pantauan Radar Karawang, pada hari pertama masuk sekolah dasar, para siswa beserta orangtuanya berlomba untuk dapat bangku paling depan. Berangkat ke sekolah lebih pagi.
Seperti yang dilakukan Mimi, salah satu orangtua siswa di SDN Wancimekar 1, Kecamatan Kotabaru. Sejak pukul 05.00, dia sudah membangunkan anaknya agar bisa berangkat lebih awal. Sekitar pukul 06.00, dia dan anaknya yang bernama Bilqis sudah tiba di gerbang sekolah.
“Saya paling dulu datang. Jam 6 sudah ada di sekolah,” ujar Mimi kepada Radar Karawang, kemarin.

Mimi mengatakan, kedatangannya ke sekolah lebih awal dikarenakan hari itu merupakan hari pertama anaknya masuk ke sekolah dasar. Dengan datang lebih pagi, dia bisa memilihkan anaknya bangku paling depan di kelas.
“Biar si anak gampang ngerti dan dekat dengan guru saat dikasih materi,” katanya.

Mimi juga bercerita, dia sempat beradu mulut dengan orangtua siswa lain, saat anaknya kehilangan tempat duduk dan mendapat bangku paling belakang. Padahal awalnya anaknya sudah duduk di bangku paling depan.
“Ditinggal sebentar udah diserobot orang dan kebagian bangku paling belakang, ya saya marah lah. Tidak sedikit juga tadi yang ribut orangtuanya,” ucapnya.

Sementara, salah seorang siswa baru, Bilqis mengaku sangat senang karena dia sudah mulai sekolah ke jenjang SD, dan memiliki teman-teman baru dan juga guru baru di sekolahnya.
“Senang banget, semangat belajarnya, udah dikasih PR. PR nya harus bikin nama,” ucapnya.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang sudah mengizinkan semua sekolah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen, baik untuk tingkat PAUD, SD hingga SMP.
“Sekarang sudah boleh PTM tanpa harus ada edaran dari Disdik,” ujar Kepala Disdikpora Kabupaten Karawang Asep Junaedi.

Asep mengatakan, saat ini semua sekolah di Karawang baik PAUD, SD atau SMP sudah diperbolehkan untuk melaksanakan PTM, tanpa harus membuat jadwal atau dengan sistem shift.

Pasalnya, selain kondisi pandemi Covid-19 yang sudah melandai, para siswa juga sudah hampir 100 persen mendapatkan vaksinasi.
“Siswa dan guru juga kan sudah dapat vaksin booster,” ungkapnya.

Tetapi, kata dia, pihak sekolah tetap harus menerapkan protokol kesehatan dan menyediakan fasilitas dan beberapa tempat mencuci tangan di sekolah.
“Protokol kesehatan tetap harus diterapkan. Minimal disediakan tempat pencuci tangan di sekolah,” ujarnya.

Kepala SDN Tanjungpura 1 Encum mengatakan, pada hari pertama sekolah di sekolahnya sudah mulai dilaksanakan 100 persen PTM.
“Protokol kesehatan masih diterapkan,” ucapnya. (nce)

Related Articles

Back to top button