GERBANG SEKOLAH

Berkunjung ke Kantor Polisi Menyenangkan

CERIA: Anak-anak SMK Bhinneka bersama Kepala SPKT Polsek Karawang Kota Aiptu Subarkah.

KARAWANG, RAKA – Ada yang tidak biasa di Polsek Karawang Kota. Sejumlah anak SMK tampak bergerombol di mendatangi kantor polisi tersebut. Kehadiran mereka di situ bukan diamankan polisi karena kenalakan remaja, melainkan sengaja datang untuk berbincang-bincang dengan polisi. “Kita mau wawancara dengan polisi, tugas mata pelakaran PPKn,” ucap Mudrika Dewa Arlingga (16), ketua kelompok siswa kelas X TSM SMK Bhinneka Karawang yang datang ke Polsek Karawang Kota saat itu.

Nanu sapaan akrabnya mengatakan, tema tugas pelajarannya adalah tentang pemerintahan. Itulah mengapa dia dan lima temannya memilih mengnjungi kantor polisi, sebab kepolisian merupakan salah satu lembaga pemerintah. Mereka disambut dan berbincang-bincang dengan Kepala SPKT Polsek Karawang Kota Aiptu Subarkah. Selepas itu, kepada Radar Karawang Nanu menuturkan bahwa peran kepolisian adalah mengayomi masyararakat. Menurutnya polisi juga bertugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. “Kalau ada keributan polisi harus mendamaikan, jadi penengah,” tuturnya.

Siswa lainnya Endon Muhammad (17) menilai polisi menjadi pedoman bagi masyarakat. Maksudnya setiap tindakan polisi menjadi contoh bagi masyarakat. Sebab itulah polisi mesti memberi contoh yang baik sebagai tuntunan, agar masyarakat juga dapat berperilaku baik. Selain itu, polisi juga bisa mengayomi dan melayani dengan baik. Ia tidak menilai seorang polisi sebagai sosok yang ditakuti, menurutnya seseorang takut polisi karena memliki kesalahan. “Ngga takut, saya kan gak salah, asal jangan berbuat salah,” ujarnya.

Mengenai perbuatan salah, Kasman Hadi (15) mengatakan, kesalahan yang sering dilakukan oleh anak remaja adalah tawuran. Ia sendiri mengaku tidak pernah terlibat dalam hal negatif seperti itu, menurutnya itu hanya mencelakakan diri dan memicu perpecahan. Kenakalan remaja lainnya yang sering terjadi adalah terjerumus pada minuman keras dan obat-batan terlarang bahkan juga seks bebas. Untuk menghindari hal-hal negatif seperti itu, menurutnya harus bisa selektif memilih teman dan bergaul dengan orang-orang yang baik. Ia sendiri rajin mengikuti pengajian-pengajian agar waktu yang dimilikinya tidak terbuang sia-sia. “Ikut tholab (mengaji), sekarang kan suka ada hadiran, jadi kita salawatan, bisa juga ikut ekskul,” pungkasnya. (cr5)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button