Bersihkan Sampah Dulu, Baru Limbah
TERCEMAR: Air sungai Barugbug hingga kini masih tercemar.
JATISARI, RAKA- Pencemaran sungai Cilamaya hingga saat ini masih berlangsung. Air di Bendung Barugbug masih berwarna hitam. Namun, untuk membersihkannya tak hanya soal limbah tapi juga sampah. Rencananya, 25 ribu orang bakal diturunkan untuk bersihkan sampah di aliran sungai ini.
Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi mengatakan, ada dua strategi penanganan untuk membersihkan Sungai Cilamaya, yaitu melalui limbah dan sampah. “untuk sampah, nanti kita akan menggelar gerakan bebersih sampah di Sungai Cilamaya bertajuk Cilamaya Herang Hidup Senang yang akan dilaksanakan 28 Oktober 2019 mendatang,” kata Dedi, baru-baru ini usai rapat terbatas Penanganan Sungai Cilamaya dan Sungai Barugbug bersama perwakilan Kabupaten Karawang, Subang dan Purwakarta.
Dedi mengajak seluruh masyarakat dari ketiga kabupaten tersebut untuk turut serta berpartisipasi dalam gerakan bebersih sampah di Sungai Cilamaya. “Saya targetkan ada 25 ribu orang yang bebersih sampah di Sungai Cilamaya. Nanti Bupati Subang, Bupati Karawang juga harus terjun langsung ke lapangan. Malah harusnya nanti bisa dicatat di rekor muri. Kemarin penari jaipong ada 17 ribu. Nah gerakan bebersih sampah direncanakan 25 ribu,” katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Wawan Setiawan mengatakan, dua strategi penanganan Sungai Cilamaya akan secepatnya dilakukan. Pertama untuk soal sampah, kata dia, masyarakat dari tiga kecamatan akan dilibatkan dalam kegiatan itu. Masyarakat yang dimaksud adalah daerah yang dilalui oleh Sungai Cilamaya. “Ada Kecamatan Jatisari meliputi tujuh desa. Kecamatan Cilamaya Wetan ada empat desa dan Kecamatan Banyusari ada enam desa,” paparnya. –
Sementara soal penanganan limbah, lanjut Wawan, pihaknya diarahkan untuk melaksanakan kajian penanganan limbah terlebih dahulu, agar mendapati titik mana yang akan dibuat Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) komunal. (dis/asy)