PANGKALAN, RAKA – Meski sudah beberapa kali mengikuti pemilihan umum, warga mengeluhkan banyaknya pilihan calon anggota legislatif yang tertera pada kertas suara yang akan dipilih pada Pemilu 2019.
“Gusti, kuat loba kieu calon anggota legislatif teh (Tuhan, banyak sekali calon anggota legislatif),” ujar Heni (45), Warga Kampung Karajan, Desa Ciptasari, Kecamatan Pangkalan, ketika simulasi pencoblosan surat suara yang digelar Radar karawang, Sabtu (23/3) lalu.
Dirinya mengaku pusing dengan banyaknya nama calon legislatif, apalagi tidak satupun yang dikenalnya. Apalagi visi dan misinya. Dia mengaku hanya mengenal dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Kata Heni, masyarakat awam seperti dirinya akan sangat bingung dengan sederet nama yang terpampang di kertas suara. Apalagi bagi warga yang keterbatasan kemampuan membaca. “Bagi warga yang manula pasti akan kesulitan sekali. Saya saja yang masih muda pusing banget lihat nama-nama yang banyak itu,” tukasnya.
Berbeda dengan Heni, Ulis (48), mengaku bahwa dirinya sudah tahu karena sering ikut sosialisasi yang dilakukan petugas pelaksana pemilu di tingkat kecamatan melalui rapat minggon desa dan acara peringatan hari besar Islam.
“Ya kadang ada saja rekan dari PPK yang kebetulan dikasih waktu sosialisasi, mereka coba beri pengetahuan bagi warga. Memang dijelaskan nama-namanya sangat banyak dan warga jangan kaget. Nah yang tidak pernah ikut kegiatan apa-apa, ya akan kaget,” tuturnya.
Meski begitu diakuinya, para calon legislatif jarang yang mengadakan sosialisasi kepada masyarakat di daerahnya. Sehingga wajar jika banyak warga di kampungnya yang tidak kenal. “Warga merasa tidak kenal dan asing. Itu yang membuat mereka tidak kenal dengan calon legislatif yang kini menjadi kontestan pemilu,” pungkasnya. (yfn)
