HEADLINEKARAWANG

Bisnis Buku Paket Siswa

Termahal Rp600 Ribu

KARAWANG, RAKA – Di tengah sulitnya perekonomian karena dampak pandemi Covid-19, pembelian buku atau lembar kerja siswa (LKS) pada tahun ajaran baru ini nampaknya menjadi tambahan beban bagi orang tua siswa.
Praktik jual beli LKS atau buku paket bagi pelajar SD dan SMP ini tidak dilakukan oleh pihak sekolah. Para orang tua siswa langsung membeli buku-buku yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas belajar anaknya langsung di toko buku. Para orang tua siswa harus merogoh kocek Rp300 ribu hingga Rp600 ribu untuk pembelian LKS dan buku paket untuk anaknya.

Para orang tua berdatangan bergantian untuk membeli buku bagi anaknya. Bahkan di hari-hari sebelumnya para orang tua siswa ini harus menunggu antrean saking padatnya pengunjung yang datang untuk membeli buku di toko tersebut. “Nah sekarang agak lowong nih. Kemarin mah pake antrean lama,” ucap seorang ibu yang hendak membeli buku, yang enggan disebutkan namanya, Kamis (29/7).

Para orang tua siswa yang membeli buku ini sebagian besar orang tua yang anaknya masih duduk di bangku SD dan SMP. Salah satu orang tua siswa yang tidak mau menyebutkan namanya mengaku, anaknya sekolah di SMPN 1 Karawang Barat. Ia membeli beberapa buku di toko buku untuk menunjang kegiatan belajar mengajar anaknya. Ia sengaja membeli buku di toko tersebut lantaran mendapat informasi dari pihak sekolah. “Iya dikasih tahu sama sekolahannya beli di sini. Sekolah-sekolah di Karawang mah belinya di sini, makanya kemarin antre,” ujarnya.

Salah seorang siswa yang juga sedang membeli buku mengaku, dirinya sebagai seorang siswa di SMPN 1 Karawang Barat. Ia diarahkan untuk membeli buku di toko buku tersebut oleh pihak sekolah. Orang tua siswa lainnya, Ina mengatakan, anaknya juga seorang siswa di SMPN 1 Karawang Barat. Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar mau tidak mau ia harus membeli sejumlah buku untuk anaknya. “Kalau tidak beli takut ketinggalan pelajaran. Apalagi sekarang kan belajarnya daring jadi perlu ada LKS,” ujarnya.

Diakuinya, pembelian buku untuk anaknya dengan nominal Rp300 ribu itu menjadi beban tambahan bagi orang tua siswa. Terlebih di tengah situasi pandemi yang tentunya berdampak juga terhadap perekonomian keluarganya. “Sejujurnya keberatan sih bagi saya juga. Tapi ya mau gimana, kalau tidak beli kasihan ke anak,” ungkapnya.
Saat dikonfirmasi, pemilik toko buku Tuti Rahmah mengatakan, pihaknya tidak ada kerjasama dengan sekolah SMP atau SD manapun. Pembelian buku bagi siswa tidak harus di tokonya. “Nggak ada kerjasama sama sekolah. Para orang tua beli ke sini karena mungkin pengen sekalian aja. Karena katanya kalau di toko lain beberapa buku yang dibutuhkan itu tidak tersedia,” ujarnya saat dihubungi Radar Karawang.

Tuti juga menjelaskan, harga untuk satu buku LKS di tokonya dibanderol dengan harga Rp12 ribu, untuk buku modul Rp35 ribu dan buku paket seharga Rp84 ribu. Bagi siswa SMP tidak menggunakan LKS, tetapi menggunakan buku modul dan tidak semua mata pelajaran. “Kalau yang mahal sampai Rp600 ribu itu mereka yang beli buku paket dan beli beberapa buku. Kalau sekarang tidak semua mata pelajaran ada LKS-nya. Tetapi per tema ada tema 1, 2, 3, 4 dalam satu semester,” jelasnya.

Sementara sampai berita ini ditulis, Kepala SMPN 1 Karawang Barat Acam, belum bisa memberikan keterangan. Saat Radar Karawang mengkonfirmasinya melalui sambungan telepon, ia tidak memberikan keterangan saat ditanyakan perihal pembelian LKS. “Nanti saja ya ke sekolah. Sekarang lagi pengajian,” ujarnya dan langsung menutup panggilan. (nce)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button