BPS Terjunkan 1.101 Petugas, Lakukan Sensus Pertanian
KARAWANG, RAKA – Badan Pusat Statistik (BPS) akan menerjunkan 1.101 petugas sensus pertanian sebelum turun ke lapangan. Namun, sebelum turun ke lapangan terlebih dahulu akan dilatih. Pelatihan dilaksanakan Kamis (25/5) hingga Sabtu (27/5).
Statisi Madya BPS Karawang Mina menyampaikan, setiap 10 tahun sekali dilakukan 3 kali jenis sensus. Pelaksanaan ini berdasarkan akhiran angka tahun. Saat sensus akan mendata secara menyeluruh dari masing-masing kegiatan. “Sebenernya kami ada 3 kali sensus dalam 10 tahun untuk tahun dengan akhiran 0 itu untuk sensus penduduk, berakhiran 3 untuk sensus pertanian, ada juga sensus ekonomi itu yang berakhiran 6. Sensus itu datanya menyeluruh setiap kegiatan. Kalau tahun yang lain kita hanya melakukan sampling,” ujarnya, Kamis (25/5).
Ia menjelaskan rincian jumlah terdiri dari Koordinator Sensus Kecamatan (Koseka) ada sebanyak 30 orang. Dari 30 orang, terdapat 2 orang petugas koseka berasal dari mitra dan 28 orang berasal dari BPS Karawang. Kemudian untuk Petugas Pengawas Lapangan ada sebanyak 159 orang. Selanjutnya ada sebanyak 954 orang petugas pencacah data. “Mencatat pertanian Indonesia, khususnya di Karawang untuk ketahanan pangan, kalau di Karawang kita jumlahnya saat ini 1.101 petugas. Terdiri dari koordinator sensus kecamatan 30 orang, di bawah koseka ada pengawas lapangan jumlahnya 159 orang tersebar di masing-masing kecamatan menurut strata pertanian, petugas pencacah lapangan ada 6 orang untuk masing-masing petugas pengawas lapangan,” tambahnya.
Ia melanjutkan, kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi di setiap petugas. Sistem sensus untuk di daerah konsentrasi yakni dilakukan dengan cara mendatangi setiap rumah. Petugas yang saat ini diberikan pelatihan terdapat pula petugas yang baru. “Kalau misalnya tidak diberikan pelatihan, maka tidak tahu menyampaikan materinya dan kita ingin menyamakan persepsi jadi nanti kita ambil daftar nama per RT, jumlah petani baru yang pindahan dari profesi dan daerah lain. Kita lanjutkan ke daftar utama (L2) itu ada 5 lembar. Intinya sama, kalau penduduk kan semuanya di data tapi ini pertanian kalau dia daerah konsentrasi pertanian petugasnya harus door to door,” imbuhnya.
Pendaftaran petugas dapat melalui aplikasi Sobat BPS menggunakan akun Google. Kemudian memilih daerah survei dan sudah berlangsung sejak Maret kemarin, selanjutnya memasukkan data administrasi. Dilanjutkan dengan memberikan e-learning, setelah itu dilakukan pula wawancara melalui aplikasi.
Robert, Kepala BPS Karawang memaparkan kegiatan ini telah sesuai dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik. Data pertanian 2023 digunakan untuk mengetahui potensi terkait petani millenial dan modernisasi adopsi teknologi di sektor pertanian, menjawab isu strategis di bidang pertanian. Pendataan akan dimulai 1 Juni 2023 sampai dengan 31 Juli 2023. “Latar belakang pelatihan ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik. Sub sektor yang dicakup itu tanaman pangan, holtikultural, perkebunan, perikanan, kehutanan dan jasa pertanian,” tutupnya. (nad)