Bulan Bahasa di PBSI Unsika
BERAKSI: Peserta musikalisasi unjuk gigi di hadapan para juri dalam kegiatan bulan bahasa di Unsika.
KARAWANG, RAKA – Himpunan Mahasiswa (Hima) Pendidikan bahasa dan Sastra Indonesi (PBSI) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) kembali menggelar acara tahunan bertajuk bulan bahasa, dalam rangka memperingati hari lahirnya bahasa Indonesia tanggal 28 Oktober. Meski waktu pelaksanaan sedikit mundur, hal itu tidak menyurutkan semangat para peserta.
Ketua Pelaksana Muhamad Yuda Firdaus mengatakan, acara ini diadakan berbagai macam lomba berkaitan dengan bahasa Indonesia bagi mahasiswa dan siswa SMA. Lomba-lomba tersebut diantaranya lomba musikalisasi puisi, deklamasi puisi, film pendek, teater dan cipta cerpen. “Kita mengenalkan sastra khususnya kepada para siswa, sebagai pembelajaran juga mengenai bahasa Indonesia,” terangnya di sela-sela acara yang dilaksanakan di aula Unsika, Selasa (12/11).
Ia mengatakan, dalam kegiatan ini para peserta dapat lebih memperkaya kosa kata, dan wawasan interpretasi terhadap karya sastra. Ia berharap dengan adanya acara ini, mereka dapat lebih mencintai bahasa Indonesia. “Meskipun bahasa Indonesia terbilang baru dibandingkan dengan bahasa daerah, tapi dalam satu bahasa itu dapat mempersatukan dari Sabang sampai Merauke, jadi kita itu harus bangga,” ungkapnya.
Dosen PBSI yang juga menjadi juri dalam acara tersebut, Uah Maspuroh mengatakan, kegiatan ini merupakan hal yang sangat positif. Terlebih berkaitan dengan pembelajaran jurusan PBSI. Menurutnya ini menjadi wadah bagi mahasiswa agar dapat bebas beraktifitas dalam konteks sastra dan bahasa. “Dengan lomba-lomba misalnya cerpen, kita dapat mengukur kemampuan penggunaan bahasa, di musikalisasi puisi juga mereka bisa berkreasi dari karya sastra,” terangnya.
Menurutnya, acara seperti ini mesti didukung oleh banyak pihak, terutama sekolah-sekolah. Karena di Karawang kegiatan serupa belum semeriah ketimbang kota lainnya. Padahal menurutnya, kegiatan seperti ini punya banyak manfaat bagi siswa salah satunya berkembang di bidang sastra. Adapun bagi mahasiswa, kegiatan ini juga dapat melihat potensi-potensi terpendam mahasiswa berkaitan dengan bahasa dan sastra, baik itu dalam deklamasi puisi, musikalisasi puisi maupun bentuk karya sastra lainnya. “Tentunya acara ini juga memupuk rasa percaya diri para peserta untuk dapat lebih berani tampil di depan umum,” pungkasnya. (cr5)