KLARI, RAKA – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Duren baru bisa membantu Pendapatan Asli Desa (PADes) Rp3 juta. Padahal, modal yang dikucurkan untuk BUMDes dari 2016 hingga saat ini mencapai Rp112 juta. “Pemasukan pada PADes sebesar Rp3.000.000, itu dari usaha pengelolaan sampah dan usaha lainnya,” ujar Ujang Anta Suanta, Direktur BUMDes Duren.
Dari awal tahu 2016 lalu BUMDes bergerak di bidang simpan pinjam dan gas 3 kilogram. Namun pada tahun 2017 usaha gas di alihkan pada usaha sewa sound system. “Kalau sound sistem sampai sekarang masih berjalan,” ucap Ujang, kepada Radar Karawang, Selasa (26/2).
Ujang menambahkan, selain itu BUMDes juga menggaran usaha simpan pinjam. Sedangkan memasuki tahun 2018 ditabah dua usaha yang dikembangkan. “Di tahun 2018 bertambah dua usaha yaitu jualan beras sama sewa kantin sekolah,” ujarnya.
Masih dikatakan Ujang, anggaran yang didapat oleh BUMDes bersumber dari dana desa. Penyertaan modal di tahun 2016 sebesar Rp76.000.000 sedangkan tahun 2017 sebesar Rp36.000.000. Untuk tahun 2018 tidak ada penyertaan modal. Pasalnya pada saat itu akan dilakukan riksus di akhir masa jabatan kepala desa. “2018 kita tidak dapat anggaran, soalnya berbenturan sama akhir masa jabatan kepala desa,” bebernya.
Ujang mengunkapkan, rencana di tahun ini akan melakukan kembali pengajuan anggaran untuk pengelolaan usaha pom mini, steam motor mobil dan wc umum di Puri Kosambi. Hal tersebut bertujuan untuk menambah pendapatan sehingga meningkatkan kontribusi kepada desa dan menjadi peluang usaha bagi masyarakat Desa Duren. “Mudah-mudahan tahun ini kita bisa relisasikan lagi rencana usaha yang sudah kita rancang, demi kebaikan masyarakat,” pungkasnya. (cr3)
