Uncategorized

BUMDes Dewisari Bidik Usaha Air Minum

MESIN AIR: Direktur Utama BUMDes Dewisari Asep Saepuloh menunjukan mesin pengolah air kemasan.

RENGASDENGKLOK, RAKA – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dewisari, Kecamatan Rengasdengklok, dapat kucuran dana dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp100 juta.

Asep Saepuloh, direktur utama BUMDes Dewisari mengatakan, bantuan modal dari pemerintah provinsi tersebut sudah digunakan untuk mengembangkan usaha Sari Air yang sudah berjalan sejak tahun 2016. Pihaknya mengaku sebesar Rp55 juta uang yang digelontorkan Pemprov Jabar, sudah digunakan untuk membeli mesin cup gelas plastik bekas dan kompayer baru sekitar Rp10 juta. “Kalau kita beli baru mesin cup satu paket ini sekitar Rp160 juta,” jelasnya kepada Radar Karawang saat ditemui di tempat produksi Air Sari.

Menurut Asep, uang yang digelontorkan pemprov sebesar Rp100 juta, itu masih terbilang kurang kalau dipergunakan untuk memproduksi air dalam kemasan gelas plastik ukuran 220 ml (mililiter). Namun Asep tetap kekeuh dengan rencananya itu meski secara hitung-hitungan kurangnya sekitar Rp70 jutaan lagi. Pihaknya mengaku saat ini yang belum ada yaitu lid cup, cupnya ukuran 220 ml, kardus, terus sedotan. Kata Asep, sekarang ini hanya bagaimana menghitung kekurangannya, dan bagaimana caranya produksi air kemasan gelas tersebut bisa jalan. “Kalau untuk berjalan atau tidaknya nanti lihat antara Februari atau Maret,” katanya.

Kata Asep, saat ini yang sudah berjalan hanya air dalam kemasan galon saja, itupun diproduksi sesuai pesanan konsumen warga Desa Dewisari, karena memang belum didistribusikan ke luar desa. Penghasilan satu bulan dari jual galon tidak lebih dari Rp1,2 juta, itu saja masih belum buat biaya listrik dan lainnya. Asep berharap kedepannya Air Sari ini bisa dipasarkan paling tidak untuk masyarakat Karawang. “Waktu itu modal awal Rp133 juta, mulai ngontrak, ngebor, beli mesin, beli galon. Sebenarnya yang ripuhnya (mahal) beli galon,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button