BUMDes Tegalsari Mati
CILAMAYA WETAN, RAKA – Setelah ditinggalkan kades terdahulu, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tegalsari, Kecamatan Cilamaya Wetan belum bisa bangkit kembali. Jika BUMDes terdahulu fokus ke 2 buah molen manual adukan. Ke depan, pihaknya akan fokus pada usaha gas LPG.
“Ada dana Rp37 juta, namun dirasa belum cukup untuk digulirkan. Rencana tahun berikutnya kita akan fokus ke bidang jual beli gas LPG, sekaligus untuk menyuplai kebutuhan masyarakat dengan harga minim,” ujar Kades Tegalsari, Awang Wibisono, kepada Radar Karawang.
Menurutnya, mengenai pengelolaan BUMDes ini membutuhkan pemikiran yang matang, sesuai kondisi dan kebutuhan masyarakat secara umum. Karena selain usaha desa, tujuan BUMDes itu untuk mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan.
Ia juga berharap, posisinya sebagai kepala desa bukan hanya jabatan semata. Tapi, bisa mencukupi dan menjadi kepanjangtangan masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya kepada pemerintahan yang lebih tinggi. “Sudah bisa menjalankan program pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat kepada masyarakat, sehingga masyarakat merasa puas saja sudah bersyukur,” ucapnya.
Sementara menurut Sekdes Tegalsari Faisal Nur Affandi, berbagai upaya dan progres pembangunan tentunya membutuhkan masukan dari semua unsur masyarakat. Tugas desa itu berembug dan merumuskan masalah, dan mencari jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sisanya, pemerintah desa yang melihat dan mengurus kebutuhan tersebut. Sehingga dalam setiap pembangunan atau rencana yang dilakukan oleh desa, mendapat dukungan penuh dari masyarakat. “Tugas kita hanya menjalankan tugas dari pemerintah agar aspirasi masyarakat bisa tersampaikan. Selebihnya, tinggal kita sebagai perangkat desa yang menjalankan,” pungkasnya. (rok)