BUMDes Walahar Sempat Gagal
ANGKUT LIMBA : Pengelola Badan Usaha Milik Desa Walahar, Kecamatan Klari tengah mengangkut limbah dari perusahaan.
KLARI, RAKA – Tidak mudah menjalankan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Contohnya, dari banyaknya usaha yang dikembangkan BUMDes Walahar, hanya usaha pengelolaan limbah yang bisa membantu meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).
Sekretaris BUMDes Walahar, Mumuh Muhidin mengatakan, awal berdirinya BUMDes Walahar pada tahun 2015, bergerak di bidang usaha penyewaan gilingan padi, ternak bebek dan simpan pinjam dengan modal awal sebesar Rp44.000.000. Tapi usaha ternak bebek dan simpan pinjam terjadi kegagalan. “Mungkin karena cuaca bebeknya pada mati, begitupun simpan pinjam macet, karena masyarakat beranggapan uang tersebut bantuan, namun tetap kita usahakan supaya warga bisa membayar uang pinjaman itu,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Jumat (5/10).
Ia menambahkan, demi meningkatkan PADes, ia bersama timnya mencoba usaha di bidang lain yaitu pengelolaan barang bekas yang didapat dari beberapa perusahaan yang ada di wilayah Desa Walahar. Usaha pengelolaan barang bekas dimulai sejak tahun 2017 dengan menggunakan anggaran pemerintah sebesar Rp58.000.000. “Karena kita tidak mau putus di tengah jalan, apapun akan kita lakukan untuk bisa meningkatkan PADes,” tambahnya.
Ia mengaku, usaha tersebut di luar dugaan, penghasilan bulanan dari pengelolaan barang bekas tersebut sebesar Rp10.000.000 sehingga setiap bulan pihak BUMDes memberikan kontribusi sebesar Rp5.000.000 untuk pemerintahan desa. “Alhamdulillah, berawal dari kegagalan kini kita bisa membuktikan kalau kita bisa,” akunya.
Masih dikatakanya, setelah diperhitungkan usaha yang sempat gagal dan memakan biaya tak sedikit, ternyata modal yang hilang itu bisa kembali dari hasil pengelolaan limbah. Bahkan kini petugas BUMDes sudah memiliki kendaraan transportasi sebanyak 2 unit untuk keperluan pemerintah desa.
Di tahun 2018 sampai 2019, pengelola BUMDes menolak tambahan bantuan modal dari pemerintah. Selain itu, BUMDes walahar sempat menyabet beberapa prestasi yang didapat salah satunya penghargaan yang diberikan oleh dinas. “Sekarang, kita gunakan modal usaha dari hasil pengelolaan barang bekas, kita tidak gunakan lagi anggaran dari pemerintah, dan alhamdulillah tahun 2017 juga kita dapat penghargaan menjadi BUMDes terbaik di Kabupaten Karawang,” katanya.
Ia berharap, usaha yang saat ini dilakoninya bisa berjalan dengan lancar, sehingga dirasakan langsung oleh masyarakat Desa Walahar. “Usaha kita kan hasilnya buat masyarakat juga, kita selaku petugas terus berusaha untuk memperbaiki usaha kita ini supaya hasilnya bisa lebih besar,” paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Walahar Oyon mengungkapkan, uang kontribusi yang diberikan oleh BUMDes digunakan untuk kebutuhan masyarakat, mulai dari operasional desa siaga, bantuan sosial warga tidak mampu, uang kematian, tunjangan prangkat tahunan, sampai kegiatan santunan anak yatim yang berada di Desa Walahar. “Alhamdulillah dengan adanya BUMDes kita merasa terbantu, khususnya untuk membantu warga sih, terus kita gunakan juga buat program-program lainnya, mudah-mudahan terus berjalan dengan lancar usahanya, agar lebih banyak lagi warga yang bisa kita bantu,” pungkasnya. (mal)