HEADLINE

Cadangan Minyak Bawah Laut Karawang Melimpah, Sehari Bisa 5 Ribu Barrel, Tak Habis Hingga 20 Tahun

KARAWANG, RADAR KARAWANG – Kabupaten Karawang memiliki pantai yang terbentang di bagian utara sepanjang 84,23 kilometer. Selain hasil laut yang melimpah ruah, Kota Pangkal Perjuangan juga memiliki cadangan minyak bawah laut yang melimpah. Berdasarkan informasi yang diperoleh, cadangan minyak tak habis hingga 20 tahun, dan sehari bisa menghasilan lima ribu barrel.
Tercatat Karawang memiliki tiga wilayah kerja produksi gas dan minyak. Blok Jawa bagian barat dikelola oleh PT Pertamina EP (Onshore), Blok Offshore North West Java oleh PT Pertamina Hulu Energi (ONWJ) dan Blok Citarum oleh PT Cogen Nusantara Energi/PT Hutama Wirausaha Energi dengan beberapa lapangan berstatus lapangan gas, kondesat dan minyak, lapangan gas dan kondesat, lapangan gas dan minyak, lapangan minyak dan gas, lapangan minyak dan lapangan gas.
Dari tahun 2016-2020, lifting tahunan minyak bumi Kabupaten Karawang menunjukan tren kenaikan. Total selama lima tahun lifting minyak tercatat sebesar 3.908.236,18 barrel. Sedangkan total lifting gas tahun 2016-2020 sebesar 97.267.222,27 MMBTU (millions of british thermal units). Sedangkan dana bagi hasil yang diterima Kabupaten Karawang dari pemerintah pusat tahun 2016-2020 sebanyak Rp129.496.658.009 dan rata-rata DBH total migas selama lima tahun sebesar Rp25.899.331.602.
Melihat potensi sumber daya alam melimpah, ternyata berbanding terbalik dengan kondisi perekonomian warga pesisir di Karawang. Buktinya, 25 desa di wilayah pesisir Karawang sempat tercatat sebagai wilayah miskin ekstrem. Pemkab Karawang, kata Acep Jamhuri saat dia menjabat sekretaris daerah mengaku sudah melakukan berbagai langkah untuk mengatasi persoalan tersebut.
Di lain sisi, tumpahan minyak yang pernah terjadi di laut Karawang juga menambah penderitaan nelayan yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut. Hari Setyono Manager Communication Relations & CID menjelaskan bahwa sebelumnya PHE ONWJ telah mengerahkan beberapa kapal untuk melakukan pembersihan sisa kebocoran minyak, pengamanan serta perbaikan pipa di lokasi kejadian dan di area laut dimana sisa kebocoran berada. Pemantauan terus dilakukan melalui laut dan udara mengikuti trajektori model tumpahan minyak (MOTUM) termasuk fasilitas produksi PHE ONWJ dan area potensial lainnya. Berdasarkan pantauan tersebut PHE ONWJ melakukan upaya eliminasi sisa kebocoran minyak dengan mengerahkan kapal kapal untuk melakukan pembersihan. (psn)

Related Articles

Back to top button