Calon Kades Kecewa Berat
PURWAKARTA, RAKA – Kabar diundurnya pelaksanaan pilkades serentak di Kabupaten Purwakarta membuat banyak pihak kelimpungan. Terutama para calon kepala desa. Selama ini, mereka cukup stres dengan tahapan Pilkades yang saat ini berjalan. Karena jarak antara tahap penetapan calon dan nomor urut dengan hari pemungutan suara cukup panjang. Dampaknya beban politik para calon lumayan besar. Ditundanya Pilkades hanya akan menambah biaya politik membengkak. “Sekarang ada kabar Pilkades diundur. Jangan bikin kami tambah stres,” kata salah satu calon kades di Kecamatan Plered, Rabu (4/8).
Meski demikian, hal itu diakui sudah menjadi resiko politik. Apa pun yang menjadi keputusan pemerintah, ia siap mengikutinya. Ditunda atau lanjut. Calon kades yang bertarung melawan inkumben ini punya keyakinan hasil tidak pernah mengkhianati proses. Karenanya, ditunda atau tidak, kerja kerasnya selama ini akan berbuah baik. “Tinggal menunggu hari baik,” ujarnya.
Calon Kepala Desa Sukasari Cece Saripudin mengaku kecewa jika pilkades serentak 2021 ditunda atau tidak sesuai jadwal yang telah ditentukan. Sebab beberapa hal yang sudah disiapkannya menjelang pencoblosan menjadi tidak sesuai rencana. “Pilkades sangat ditunggu oleh para calon kades dan masyarakat. Harapan saya sih pengen sesuai rencana,” tuturnya.
Dia menambahkan, dirinya tidak setuju jika pelaksanaan pemungutan suara pilkades serentak diundur. “Kita semua tahu kalau pandemi Covid-19 ini musibah yang tidak diinginkan oleh kita semua, tapi kalau pilkades serentak ini sampai diundur semakin banyak dana yang dikeluarkan oleh pihak calon,” keluhnya.
Diakuinya, semua calon kades optimis. “Soal menang kalah urusan Tuhan, namun jika diundur bisa kacau. Bisa-bisa para calon kades banyak yang stres,” kata mantan sekertaris Desa Sukasari itu. Cece juga mengakui jika kondisi saat ini sedang tidak biasa, kasus Covid-19 di Purwakarta sedang mengalami peningkatan. Meski kecewa, pada dasarnya akan mengikuti apa yang telah menjadi keputusan pemerintah untuk kebaikan bersama.
“Pilkades serentak diharapkan sesuai jadwal, kan bisa dengan berbagai cara seperti penerapan protokol kesehatan secara ketat, penambahan jumlah TPS ataupun sebagainya. Mudah-mudahan saja wabah ini segera berakhir, agar semua kegiatan berjalan normal kembali,” kata pria akrab disapa Tajul itu.
Terpisah, Ketua Panitia Pilkades Cilalawi, Kecamatan Sukatani, Ade Sudrajat, mengatakan, dari Rp100 juta anggaran yang diperoleh panitia, sekitar 60 persen sudah terserap. Demikian halnya surat suara sudah diorderkan. Namun, khusus untuk surat masih dimungkinkan bisa dicancel. Beban operasional paling besar terjadi di hari H pemungutan suara diantaranya untuk honor KPPS. “Kalau kita sebagai panitia intinya mau ditunda atau lanjut siap aja,” ujarnya. (gan)