HEADLINEKarawang

Cellica Dituding Tunggangi Bansos

Cellica Nurrachadiana

KARAWANG, RAKA – Bupati Karawang menjadi sorotan setelah namanya disebut oleh influencer yang kerap melayangkan kritik pedas kepada elit politik. Adalah Aoki Vera, yang pada Jumat (15/5) lalu, mengunggah video yang mengkritik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudoyono.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana yang juga kader Demokrat ikut disebut dalam video tersebut.

Aoki menyebut Cellica memalak para pengusaha di Karawang yang dibalut embel-embel meminta bantuan untuk penanganan corona. Hal ini diutarakan Aoki setelah mendapati temuan screenshoot grup whatsapp Apindo Karawang. Salah satu chat dalam grup tersebut menyebutkan bupati Karawang memohon bantuan berupa beras kepada para pengusaha di Karawang. “Pesan bupati juga apabila ada perusahaan yang ingin beli beras disarankan di Toko Tani karawang,” tulis salah satu anggota grup tersebut.

Aoki juga menyebut bupati Karawang memanfaatkan dana CSR perusahaan untuk kepentingan kampanye. Selanjutnya dalam video tersebut, ia menampilkan screeshoot postingan di sosial media, yang memperlihatkan bantuan beras dari Pemda Karawang terdapat sablon potret bupati pada karung beras. Hal ini seolah menjadi bukti yang memperkuat pernyataan Aoki.

Senin (18/5) pagi, Cellica menghadiri rapat evaluasi PSBB di kantor Pemkab Karawang. Sebelum memasuki gedung Singaperbangsa, awak media sempat meminta konfirmaai Cellica, namun dia enggan memberi tanggapan. Namun dalam rapat kemarin pagi, Cellica nampak tidak dapat membendung untuk mengklarifikasi kabar buruk tentang dirinya. “Saya menerima kritik dan masukan, tapi kalau fitnah itu beda lagi, fitnah itu mesti saya klarifikasi,” ucapnya kepada peserta rapat dalam satu momen.

Dia mengatakan, terkait bantuan sosial tidak ada secuilpun yang diambilnya untuk kepentingan pribadi. Semua bantuan untuk penanganan corona sendiri dititipkan di Makodim 0604 Karawang. Pemkab Karawang juga memang tidak menerima bantuan berupa uang, namun menyarankan donatur untuk membelanjakannya terlebih dulu dalam bentuk pangan. Hal ini bertujuan agar adanya bantuan pangan yang berkeadilan, dimana beberapa wilayah kecamatan belum tercukupi kebutuhan pangannya, berbanding terbalik dengan beberapa kecamatan yang terdapat kawasan industri. “Siapa yang mendapatkan bantuan beras? Mereka yang tidak mendapatkan bantuan sosial dari berbagai pintu, minimal mereka punya beras,” ungkapnya. (din)

Related Articles

Back to top button