Cikampek-Klari Tiga Jam
CIKAMPEK, RAKA- Cikampek-Klari yang biasanya bisa ditempuh dengan waktu 35 menit, Minggu (9/6) kemarin bisa sampai 3 jam. Hal ini buntut dari kemacetan panjang akibat membludaknya pengguna jalan saat arus balik lebaran.
Nurhadi (30) mengatakan, antrean panjang kendaraan sudah terjadi dari Simpang Jomin. Kendaraan yang melintas didominasi kendaraan roda dua dan mobil pribadi. “Saya dari Subang mau ke Karawang. Di Simpang Jomin sampai jam 15.30 WIB, jam 18.45WIB baru sampai Terminal Klari. Kemacetannya parah sekarang, antrean panjang kendaraan di sepanjang Cikampek-Klari,” katanya, Minggu (9/6) petang.
Faturahman (28), warga Sukasari, Kecamatan Purwasari mengatakan, kemacetan tersebut sudah terlihat sejak Sabtu (8/6) sore, hal itu karenakan sudah memasuki arus balik usai libur lebaran. “Udah dari malam Minggu macet kayak gini, kita nunggu luang sampai arus mudik benar-benar selesai,” tambahnya.
Salah satu penyebab terjadinya kemacetan di jalur arteri, karena pemberlakukan one way di Jalan Tol Cipali dan Jakarta-Cikampek, sehingga banyak kendaraan yang memilih menggunakan jalur arteri. PT Jasa Marga memperpanjang wilayah pemberlakuan one way arus balik arah Jakarta. Bila awalnya one way hingga Km 70 (gerbang tol/GT Cikampek Utama), kini diperpanjang hingga Km 29. Pemberlakuan itu dilakukan karena meningkatnya volume lalu lintas arus balik Lebaran 2019 kemarin serta mempertimbangkan lajur tol Jakarta-Cikampek di arah sebaliknya (arah Cikampek) yang terpantau lancar.
One way diberlakukan sejak pukul 13.25 WIB dari Km 414 GT Kalikangkung (tol Batang-Semarang). Mundur sekitar 1,5 jam dari jadwal seharusnya. Petugas perlu waktu untuk memastikan lajur tol dari arah sebaliknya steril terlebih dahulu. Pengguna tol Jakarta-Cikampek yang menuju arah timur (Cikampek atau Bandung) hanya bisa memanfaatkan tol Jakarta-Cikampek maksimal sampai akses tol Cikarang Barat. Selanjutnya, kendaraan diarahkan ke jalan nasional atau pantura.
Situasi kepadatan lalu lintas di tol Cikampek arah Jakarta, Sabtu (8/6). Pengelola tol terapkan contraflow dan one way. Kemacetan cukup panjang. (Raka Denny/Jawa Pos)Kepadatan telah terlihat sejak siang. Jasa Marga sempat akan menutup secara permanen beberapa rest area. Namun, atas berbagai macam pertimbangan, rest area tidak akan ditutup secara penuh, “Tapi dilakukan dengan sistem buka tutup,” kata AVP Corporate Communication Jasa Marga Irra Susiyanti kemarin.
Irra menyebutkan, sudah 206 ribu kendaraan bergerak memasuki Jakarta. Diperkirakan bertambah 79 ribu kendaraan. Sistem buka tutup rest area itu merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi dan evaluasi arus balik hari pertama antara PT Jasa Marga, Korlantas Polri, Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang berlangsung di Posko Pantau GT Cikampek Utama.
Kakorlantas Polri Refdi Andri mengungkapkan, kepolisian akan mendukung penuh pelaksanaan buka tutup rest area arah Jakarta di tol Jakarta-Cikampek. Bukan hanya itu, kepolisian pun akan menindak tegas pengguna jalan yang berhenti sembarangan di bahu jalan sehingga mengakibatkan kemacetan. “Kami akan menambah petugas di tiap-tiap area agar titik-titik kepadatan menjelang rest area dapat diantisipasi petugas lebih dini. Selain itu, petugas kepolisian akan membantu proses buka tutup rest area secara situasional,” jelasnya.
Direktur Operasi Jasa Marga Subakti Syukur tetap mengimbau pengguna jalan sedapat-dapatnya menghindari rest area di tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta pada saat rekayasa one way berlangsung. “Kami tetap mengimbau pengguna jalan dapat mampir ke rest area-rest area sebelum masuk tol Jakarta-Cikampek. Terutama rest area arah Jakarta. Isi penuh BBM, top-up uang elektronik, dan beristirahatlah sebelum memasuki tol Jakarta-Cikampek,” tuturnya.
Subakti mengimbau pengguna jalan menggunakan rest area sesuai dengan kebutuhan dan bersikap bijak dalam menghabiskan waktu di rest area agar dapat bergantian dengan pengguna jalan lainnya.(nce/asy/jpg)