CIKAMPEK

Asuransi Pertanian Minim Peminat

GAGAL PANEN : Petani Dusun Tegalluhur, Desa Sukamakmur, Kecamatan Telukjambe Timur gagal panen karena sawahnya dua bulan terendam banjir.

KOTABARU, RAKA – Program asuransi pertanian masih minim peminat. Hal ini terlihat dari belum meratanya sawah di wilayah Karawang khususnya Kotabaru yang mengikuti program pemerintah tersebut.

UPTD Penegelolaan Pertanian Kotabaru ajak para petani untuk mengasuransikan lahan pesawahan yang dimiliki. Sebab, jika terjadi gagal panen akan mendapatkan klaim asuransi sebesar Rp6 juta per hektare.
Kepala UPTD Pertanian Kotabaru Sugianto mengatakan, dari 1.266 haktare lahan pesawahan, tidak mencapai 50 persen yang diasuransikan oleh para petani. “Hanya 420,55 haktare lahan pesawahan yang sudah diasuransikan. Itu semuanya subsidi dari pemda,” ujarnya, kepada Radar Karawang.

Padahal, sangat bermanfaat untuk para petani. Jika gagal panen akan mendapatkan ganti rugi. “Bagi petani yang ikut asuransi. Kalau tanaman padinya kekeringan, kebanjiran atau terserang hama dan penyakit, akan mendapat penggantian dari jasindo sebesar Rp6 juta per hektare. Itu pun jika kerusakannya mencapai 75 persen dari lahan pesawan yang ditanam,” tuturnya.

Dengan demikian, maka dia mengajak kepada para petani, untuk segera mengasuransi lahan pesawahan yang ada. “Sebagai langkah antisipasi, agar tidak rugi kalau terjadi gagal panen. Soalnya, untuk pembayaran asuransi hanya Rp180 per hektarnya,” ajaknya.

Entoy, petani Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru mengatakan, asuransi lahan pesawan dinilai bagus. Karena, bisa membantu para petani, tidak akan rugi besar jika terjadi gagal panen. “Soalnya, lahan pesawahan di Kotabaru bagus. Tidak perlu diasuransikan,” akunya. (acu)

Related Articles

Back to top button