CIKAMPEK

Jangan Berenang di Irigasi

MENCARI KORBAN TENGGELAM: Tim SAR gabungan sedang mencari korban tenggelan di irigasi BT 15, Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, (18/3).

KOTABARU, RAKA – Peristiwa nahas yang menimpa Teku Hasbiwullah (13) warga Dusun Sukasenang RT 02/02, Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru, Rabu (17/3), harus menjadi pelajaran bagi masyarakat, terutama orangtua yang memiliki anak-anak yang gemar bermain di irigasi.

Pasalnya, kejadian bocah tenggelam di irigasi saat sedang berenang, bukan kali ini saja terjadi. “Seharusnya sudah tidak boleh lagi ada anak-anak berenang di irigasi,” ungkap Rizal (27) warga Desa Pucung, Kecamatan Kotabaru, saat menyaksikan evakuasi Teku, kemarin.

Ia melanjutkan, pihak pengelola irigasi atau Perusahaan Jasa Tirta (PJT) juga harus membuat papan larangan berenang di irigasi, agar menjadi perhatian serius pemerintah setempat dan masyarakat. “Jadi kalau ada papan larangan, ketika ada yang berenang, bisa kita larang dan marahi,” ungkapnya.

Hal serupa dikatakan Ijon (36) warga Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru. Dia meminta kepada pemerintah setempat agar membuat papan larangan berenang di irigasi. “Kalau enggak ada papan larangan, nanti pasti ada yang berenang lagi, dan ada yang tenggelam lagi,” ujarnya.
Ia menilai peristiwa anak tenggelam tidak boleh dianggap remeh. harus menjadi perhatian bersama, karena bisa jadi suatu saat nanti akan ada lagi peristiwa serupa. “Kalau dianggap lalu, pasti ada lagi yang berenang,” katanya.

Warga Desa Wancimekar Ajo (25) mengatakan, bocah tersebut tengah asyik berenang. Tidak berlangsung lama, salah satu temannya meminta tolong karena bocah itu tenggelam setelah terjun dari jembatan. “Saya coba bawa kayu supaya anak yang tenggelam itu memegang kayu itu, tapi keburu tenggelam,” Ucapnya. (mal)

Related Articles

Back to top button