CIKAMPEK

Warga Cilamaya Ngungsi di Majelis Taklim

BANJIR LAGI : Kondisi Cilamaya Wetan yang kembali banjir akibat sungai Cilamaya yang tidak cukup untuk menampung debit air.

CILAMAYA WETAN, RAKA – Sungai Cilamaya kembali meluap, beberapa desa yang berada di tepian Sungai Cilamaya disibukan dengan genangan air yang melanda pemukiman mereka. Khususnya warga Dusun Cipancuh dan Perumahan Pratama Permai di Dusun Ondang Desa Tegalwaru.

Mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan kepada warga, camat, Tim BPBD, TNI-Polri, dan beberapa instansi lainnya lakukan evakuasi ke tempat pengungsian dengan perahu karet.

Dikatakan Pjs Kades Tegalwaru Euis Herawati, di banjir ke-3 ini, pihaknya kembali disibukan dengan masyarakatnya yang menjadi korban. Tercatat, ada sekitar 90 orang tua dan anak-anak dievakuasi dan diungsikan di depan Majelis Taklim.

Menurutnya, itu pun belum semua, karena masih banyak warga yang belum di evakuasi. “Lebih dari 90 orang pengungsi yang terdiri dari orangtua dan anak-anak, itu belum semua. Karena diantara mereka masih ada yang beres-beres rumah,” katanya.

Diketahui, luapan air Kali Cilamaya kembali membesar sejak. Kamis (6/2) sekitar pukul 03.40 WIB. Bahkan sejak pagi, beberapa rumah warga sudah terendam dengan ketinggian air 20-30 sentimeter.

Sampai sejauh ini, pihaknya terus memberikan imbauan kepada warga untuk siaga, khususnya di Cipancuh dan warga perumahan antisipasi banjir semakin meluas akibat limpasan air dari hulu bendungan Barugbug. “Air terus membesar sejak Kamis pagi. Masyarakat harus tetap waspada,” ucapnya.

Salah seorang anggota BPBD Aan Susanto menerangkan, setelah ia bersama tim BPBD mendata, terdapat 518 rumah dan 631 KK yang terendam di lima dusun yang berada di Desa Tegalwaru. “Itu data sementara, karena saat ini masih proses evakuasi, yang mengungsi sebanyak dewasa 50 orang dan anak anak 30 orang di majelis taklim dan PAUD Desa Tegalwaru,” terangnya.

Sementara menurut Camat Cilamaya Wetan Basuki Rachmat, pihaknya bersama warga, BPBD, Pol PP, Polsek dan Koramil ikut serta meninjau dan membantu proses evakuasi masyarakat terdampak di Desa Tegalwaru. Utamanya Jompo, anak-anak, ibu hamil dan mereka yang butuh bantuan.

Adapun kebutuhan bantuan, lanjut camat, meskipun sisa bulan Januari kemari masih ada, namun pihaknya tidak menutup pintu bagi dermawan yang ingin membantu meringankan beban para korban. “Stok logistik masih ada banyak, karena sejak awal banjir banyak banget yang ngasih bantuan. Tapi kita tidak menutup pintu untuk penderma yang ingin menyisihkan hartanya untuk para korban terdampak saat ini,” pungkasnya. (rok)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button