HEADLINE

Bank Emok Bagian dari BUMN

CILAMAYA WETAN, RAKA- Bank emok sering meresahkan masyarakat, karena memiliki bunga pinjaman yang tinggi. Namun ternyata, ada sebagian bank emok yang berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta legal.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Asep Jaenudin mengklaim, di Karawang tidak ada lagi bank emok. Pasalnya, kadis asal Desa Pasirmukti Kecamatan Telagasari tersebut sudah berkonsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bahwa lembaga keuangan yang banyak memberikan pinjaman kepada masyarakat itu adalah bagian dari BUMN dengan nama Pemodalan Nasional Madani (PNM). “Mungkin penjaringan nasabahnya dengan emok di rumah-rumah warga, jadi bank milik BUMN dengan nama PT PNM ini sering disebut bank emok, itu diketahui setelah saya koordinasi dengan OJK,” katanya, saat Musrenbang Kecamatan Cilamaya Wetan, Rabu (6/2)

Asep menambahkan, bank emok yang dimaksud sepanjang yang ia tahu ternyata memang tidak ada. Karena PNM milik BUMN ini sebenarnya juga memberikan bunga 1,7 persen. Hanya saja mungkin peminjamnya ini terlalu besar nominal peminjamannya akibat konsumtif sehingga setorannya jadi kesulitan. Contoh kecil, bikin usaha daur ulang misalnya butuh Rp300 ribu, tapi pinjam ke bank sampai Rp2 juta, jadi hal-hal semacam inilah yang mungkin pada akhirnya membebani masyarakat yang konsumtif itu sendiri. Untuk itulah, mengantisipasi bank bermental rentenir di luar BUMN PNM, bupati membuat edaran untuk para kades agar selektif memilah soal pinjaman masyarakat pada bank yang memang tidak jelas keberadaannya. Lagi pula, di Karawang ini ada lembaga keuangan milik daerah yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan usaha masyarakat, seperti di PT LKM dan BPR BKPD Cilamaya misalnya, termasuk juga ke bank BUMN seperti BRI, BNI dan Mandiri untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Kades harus selektif lagi jika ada warga melakukan pinjaman pada bank yang memang belum jelas dan bermental rentenir,” ungkapnya.

Tahun ini, sambung Asep, Dinas Koperasi dan UKM sedang mulai merintis pembentukan koperasi sehat, kalau ada ajuan disetiap kecamatan untuk pembentukan koperasi ini, ia persilahkan. Diharapkan setiap kecamatan ada satu koperasi ini berdiri untuk menanggulangi ekonomi masyarakat, kelompok dan komunitas. “Kedepan, kita sedang rintis pembentukan koperasi sehat disetiap kecamatan,” pungkasnya. (rud)

Related Articles

Back to top button