Dari 40 Rumah Hanya Ada Enam WC
TELAGASARI, RAKA – Faktor ekonomi menjadi alasan warga Dusun Kedungtagih, Desa Pulosari, Kecamatan Telagasari, tidak memiliki Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Dari 40 rumah hasil survei petugas Kesehatan Lingkungan (Kesling) Puskesmas Telagasari, hanya enam warga diantaranya yang memiliki WC. Dikatakan salahsatu petugas Kesling Puskesmas Telagasari Lilis Murniasih, beberapa waktu lalu pihaknya melakukan survei ke peslosok kampung di Desa Pulosari. Hasilnya, masih banyak masyarakat yang memanfaatkan saluran irigasi, bahkan kebun untuk buang air besar.
Dari total 40 rumah yang disurvei, di desa yang berbatasan dengan Kecamatan Lemahabang itu hanya enam warga saja yang memiliki fasilitas WC di kamar mandinya. Maka dari itu, dusun ini menjadi sasaran pemicuan STBM, agar masyarakatnya bisa menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Terlebih, kotoran yang dibuang melalui irigasi ataupun kebun dinilai berbahaya bagi kesehatan warga di wilayah hulu dan hilir. “Kita pilih Dusun Kedungtagih ini karena memang mayoritas masyarakatnya minim septic tank, itu kita dapat setelah disurvei,” katanya.
Menurutnya, alasan ekonomi dan anggapan WC ini tidak dibutuhkan, menjadi faktor penyebab rendahnya kesadaran masyarakat membangun septic tank. Padahal, dalam standar kesehatan masyarakat sudah diperbolehkan membuat septic tank dengan jarak kurang 10 meter dari sumur. Adapun syaratnya, membuat septicktank yang kedap air.
Selebihnya, ia mengapresiasi saat pemicuan dilakukan. Karena masyarakat berkomintemen untuk berubah dengan menandatangani perjanjian agar tidak melakukan BAB sembarangan lagi. “Masyarakat dan kades sudah sangat responsif, karena hadir saat pemicuan. Terlebih, memang dari dana desa itu, 10 persennya buat kesehatan masyatakat,” pungkasnya. (rok)