Dicari, PPL yang Mau ke Sawah
TELAGASARI, RAKA – Penyuluh Pertanian Lapangan, bukan pekerjaan biasa. Keberadaannya sangat berperan penting untuk keberhasilan masa tanam hingga panen. Namun, apa jadinya jika PPL sudah tidak lagi ke sawah.
Jika sudah begitu, maka petani pasti merindukan PPL turun ke lapangan. Bagi petani, masukan dari PPL dinilai bisa membantu menjalankan proses tanam padi.
Tokoh tani Telagasari Saepul Bahri menyebut, tak sedikit program pertanian yang diperuntukan untuk petani. Namun, dalam beberapa tahun terakhir tidak pernah mendapat pemahaman dari para PPL. “Sudah jadi rahasia umum, bahwa PPL kebanyakan tidak turun ke lapangan, sibuk kalau ada bantuan doang,” ujarnya.
Padahal, dia masih ingat zaman orang tuanya saat bertani, PPL pertanian itu dekat dengan petani, apalagi saat menjelang musim tanam. Bahkan para petani menyebut PPL itu sebagai mantri pertanian. Namun sekarang, musim tanam atau musim apapun hanya petani sendiri yang bergerak.
Adapun saat memberikan edaran, hanya sampai ke kantor-kantor desa. Maka tak heran jika para PPL hanya kenal atau akrab dengan Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) saja. Itu pun saat ada bantuan. “Sekarang ada edaran untuk tidak tanam golongan 1 dan 2, sementara saat ini di golongan 1 dan 2 itu baru mulai tandur. Di Telagasari banyak yang baru usia satu bulan. Mungkin karena edarannya tak langsung turun ke petani,” katanya.
Lain halnya jika para PPL langsung diskusi dengan para petani, ngobrol masalah pertanian dan upaya pemerintah seperti apa. Karena sebenarnya, lanjut Saepul, petani itu nurut-nurut saja dengan kebijakan pemerintah. “Kalau ngobrol langsung kan enak, kita juga petani bisa saling sharing,” pungkasnya. (rok)