Uncategorized

Gaya Nongkrong di Pantura

CILAMAYA, RAKA – Penderita kelainan seksual tidak hanya terjadi di perkotaan, di perkampungan pun ada. Di Cilamaya, tercatat ada dua orang diketahui gay alias laki suka laki. Parahnya, mereka positif HIV dan diketahui sering nongkrong di Pantura.

Bidang Pemberantasan Penyakit Menular Puskesmas Jatisari Wiwi Widiyani menyampaikan, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan di Kali Asin, Jatisari, tercatat ada delapan orang positif HIV. Tiga orang diantaranya ialah gay. Dua dari Cilamaya, lainnya Sukamandi Subang.
”Di sini itu ternyata mereka enggak netap. Hanya mangkal, makanya gak ada orang sini. Tiga orang juga dua diantaranya dari Cilamaya,” ujarnya kepada Radar Karawang.

Saat ditanyakan lebih jauh mengenai data para penderita, Wiwi tidak bisa menyebutkan lebih detil. “Kalau itu mohon maaf, dirahasiakan. Kepala puskesmas juga tidak tahu karena aturan nya seperti itu. Hanya si penderita dan konselor saja yang tahu,” kata Wiwi.

Penyakit HIV, kata Wiwi, sampai saat ini belum bisa disembuhkan. Dia berpesan dan mewanti-wanti kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap virus tersebut. Karena jika sudah positif, sulit untuk disembuhkan dan akan cepat menyerang daya tahan tubuh si penderita. ”Penanganan terhadap HIV tidak bisa disembuhkan. Hanya diberi obat agar daya tahan tubuhnya terjaga. Karena penyebaran virusnya sangat cepat dan menyerang daya tahan tubuh,” terangnya.

Ia juga mengatakan, salah satu penularan HIV/AIDS melalui seks bebas. Siapapun yang pernah melakukan hal tersebut, maka beresiko terkena HIV. Pemeriksaannya pun harus dilakukan sebanyak empat kali dengan waktu yang berjenjang. ”Kita kan tidak tahu kalau wanita pekerja seks itu positif atau tidak. Makanya tetap beresiko juga,” ujarnya. (psn/nce)

Related Articles

Back to top button