Uncategorized

Iuran Gempa Palu Dipatok

CILAMAYA WETAN, RAKA – Senin kemarin, sejumlah pejabat kecamatan mengikuti rapat di kantor Pemerintah Kabupaten Karawang. Dari hasil rapat, para camat, sekcam dan sejumlah kasi dibanderol iuran untuk korban gempa Palu, Sigi dan Donggala dengan besaran variatif.

Tidak tanggung, iuran yang seharusnya berangkat dari kesukarelaan diatur secara khusus. Antara lain camat Rp1 juta, sekcam Rp600 ribu, kasi Rp200 ribu, kasubag Rp100 ribu dan staf Rp50 ribu. Paling telat Kamis ini pukul 12.00 siang.
“Ya gak etis saja, kalau banderol begitu mah. Urusan ibadah kan soal sukarela dan keikhlasan, gak usah disebut-sebut nominal. Namanya berbagi dengan korban gempa, ya seharusnya lebih dari itu, bukan membuat batasan,” kata seorang ASN yang meminta dirahasiakan namanya ini.

Sementara sejumlah camat memilih bungkam tanpa komentar apapun. Seperti Camat Telagasari Yetty Yuliati, Camat Tempuran, Camat Majalaya, Camat Cilamaya Wetan dan Camat Lemahabang, sementara Camat Cilamaya Kulon Basuki Rahmat menjawab dengan diplomatis. Dia menyatakan, hal itu cuma himbauan. “Pasti kita ikut peduli, adapun besarannya tergantung kemampuan dan yang lebih pentingnya adalah ikhlas,” ungkapnya kepada Radar Karawang.

Camat Tempuran Suwandi mengatakan, soal iuran Karawang Peduli, dia dengan staf juga tidak merasa terbebani. Karena ini untuk meringankan korban yang terkena musibah. “Saya ingatkan, camat jumlahnya bukan dibanderol Rp1 juta. Tapi tiga kali amplop, yaitu total Rp600 ribu, sekcam Rp400 ribu, kasi Rp200 ribu dan kasubag Rp100 ribu. “Staf tidak ada. Gak terbebani sih, karena ini untuk meringankan beban saudara kita,” tuturnya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Telagasari Jufri Assalamie mengatakan, pada dasarnya infaq dan sedekah itu tidak ada batasan. Bahkan Rasululloh SAW juga pernah mengajurkan maksimal dua pertiga dari harta yang dimiliki. Adapun hasil komitmen dalam penetapan kebijakan yang dilakukan pemkab, baginya sah-sah saja. “Selama tidak dipaksa dan terpaksa, malah itu bagus. Urusan ikhlas mah urusan hati,” katanya.

Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Karawang Abbas Sudrajat mengatakan, nominal kegiatan Karawang Peduli bukan pihak pemkab mematok. Tapi itu hanya gambaran saja dan sifatnya himbauan. Lagi pula bisa sesuai atau tidak, karena saat rapat justru banyak pertanyaan layaknya berapa untuk membantu bencana gempa tersebut,” tuturnya.

Memang, sambungnya, Pemerintah Kabupaten Karawang menghimbau para ASN khususnya dan umumnya masyarakat dan dunia usaha, BUMN/BUMD untuk menyisihkan sebagian penghasilannya baik materil maupun imateril secara ikhlas, tanpa adanya tekanan atau pemaksaan. “Hal ini merupakan wujud kepedulian dan kebersamaan warga negara dan anak bangsa,” ungkapnya.

Kabag Kesra Setda kabupaten Karawang Matin Abdul Rajak tidak menampik adanya besaran nominal yang menyebar di kalangan ASN. “Iya itu standar saja yang diharapkan, intinya seikhlasnya,” katanya. (rud)

Related Articles

Back to top button