Kapal Sawit Hilang Menuju Tanjung Priok

CILAMAYA, RAKA- Kapal bermuatan crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah, MT Namse Bangdzod, dilaporkan hilang saat perjalanan dari Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menuju pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara. Hilangnya kontak kapal yang diawaki satu nakhoda dan 11 anak buah kapal tersebut, membuat jajaran Pol Air Polres Karawang, menyisir laut mencari kapal yang diduga juga melintasi perairan Karawang – Bekasi tersebut.

Kasatpol Air Polres Karawang AKP Sitorus mengatakan, informasi yang ia terima, kapal MT Namse Bangdzod bermuatan sawit, diduga hilang kontak sejak Senin (7/1). Sejak Selasa (8/1) pagi buta, pihaknya langsung melakukan pencarian di sepanjang perairan Karawang, karena jalur lintasannya dari Kalimantan ke Tanjung Priok itu lewati laut Karawang – Bekasi. Pihaknya bersama aparat Pol Air sisir langsung sejumlah koordinat titik di laut Karawang, seperti perairan Ciparage, Betokmati, Sungaibuntu, Sedari hingga Tanjungpakis. Yang jelas hingga kemarin siang, pihaknya masih belum menemukannya. “Kita belum menemukannya, masih dalam pencarian,” katanya.

Polisi Khusus (Polsus) Kementrian Kelautan dan Perikanan, wawan Setiawan mengatakan, sampai sejauh ini pihaknya masih menunggu informasi lanjutan kaitan hilangnya kapal muatan sawit asal Kalimantan yang melintasi perairan Karawang. Perlu diketahui, perairan Karawang sendiri memang, jadi rute kapal-kapal dari arah barat menuju Tanjung Priok dengan lokasinya berada di 12 mil. Bahkan, kapal yang melintasi laut Karawang untuk bisnis dan perdagangan ini banyak yang muatan 3000-100.000 Dead Weight Ton (DWT). “Kita masih menunggu informasi lanjutan, memang Karawang itu di 12 mil ada perlintasan kapal dari arah barat menuju Tanjung Priok,” katanya.

Pencarian, sambung Wawan, melibatkan tim SAR dari pusat dan menyisir laut mulai dari Muara Angke hingga areal barat, Karawang Bekasi hingga Marunda dan timur areal labuh jangkar Tanjung Priok. “Selain di Karawang, tentu perairan lainnya juga sedang dalam pencarian, karena sudah melibatkan tim dari pusat langsung,” ujarnya.

Kapal MT Namse Bangdzhod dinakhodai Muhammad Asdar Wijaya dengan anak buah kapal sebanyak 11 orang yaitu Yanuardin Mendrofa dan Husni Mubarak sebagai mualim, Andi Tasyriq sebagai KKM, Satria Idam Sulistio dan Bambang Mulyono sebagai masinis, Agustinus Piter, Asrun Suriansa dan Dahar sebagai juru mudi, serta Wardani, Ardiyanto dan Dwi Wahyu Sabtono sebagai juru minyak. Berdasarkan data, MT Namse Bangdzhod dengan GT/NT 1128 merupakan kapal berbendera Indonesia. Kapal ini dioperasikan oleh PT Surabaya Shipping Lines yang berkantor pusat di Surabaya. (rud)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here