Orang Tua Kewalahan Beli Kuota Internet
MAIN GAME: Selain dipakai untuk belajar, handphone juga banyak dipakai untuk main games.
LEMAHABANG, RAKA – Di saat siswa belum di perbolehkan belajar tatap muka, siswa diwajibkan untuk tetap mengerjakan tugas dari gurunya melalui pembelajaran jarak jauh. Namun, para orang tua mengeluhkan karena setiap hari anak minta beli kuota internet.
“Kalau lama-lama seperti ini, kerasa juga ke kitanya sebagai orang tua. Selain gak jauh dari handphone, anak juga selalu minta uang buat beli kuota. Gak dikasih juga bingung, katanya tugasnya melalui jaringan internet,” kata salah satu orangtua siswa asal Telagasari Bahri, Selasa (11/8).
Padahal, lanjutnya, melihat kondisi mall malah sudah buka dan kembali beraktifitas seperti biasa, lalu kenapa sekolah masih belum dibuka. “Gak ngerti saya alasannya apa sekolah masih tutup, sementara mall terbuka lebar,” tanyanya.
Di samping itu, setelah Menteri Pendidikan Nadiem Makarim sempat menyebut bahwa anggaran bantuan operasional sekolah (BOS) bisa digunakan untuk penanganan Covid-19, termasuk untuk pengadaan pulsa atau kuota internet siswa saat pembelajaran jarak jauh, namun kenyataan masih belum bisa terealisasi, karena lebih dominan habis untuk media pencegahan Covid-19 di lingkungan sekolah. “Iya mungkin bisa, tapi di pos mana? Ada juga alokasinya dominan di pencegahan penanganan Covid-19. Buat masker, hand sanitizer, tempat cuci tangan dan disinfektan. Ya kalau ada orang tua minta pulsa dengan dalih ke PJJ, dimana lagi anggaranya? Kan enggak nambah juga BOSnya,” terang Ketua Kelompok Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Lemahabang H Ojat Darojat.
Menurutnya, siswa di setiap sekolah itu bervariasi. Pasalnya, untuk mengalokasikan bagi honorarium dan operasional saja merasa bersyukur. Namun demikian, meskipun ada istilah orang tua boleh meminta pulsa kepada sekolah, sampai sejauh ini belum ada orang tua yang memintanya. “Kita lebih fokus pada pengadaan pencegahan Covid-19, bukan ke pulsa atau kuota,” pungkasnya. (rok)