Pembangunan Pasar Cilamaya Mangkrak

MANGKRAK : Pembangunan Pasar Cilamaya mangkrak sudah beberapa bulan ini.

CILAMAYA WETAN, RAKA – Entah karena pandemi atau minim keuangan, pembangunan Pasar Cilamaya yang seharusnya rampung pada 19 Juli 2020 sesuai Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Pemkab dengan pengembang dari PT Barokah Putra Delapan (BPD) mangkrak dalam 3 bulan terakhir.

Bukan hanya itu, semenjak tidak ada lagi aktivitas pekerjaan, 409 unit kios pedagang yang sudah dibooking juga terhenti setorannya, akibatnya para pedagang pun merasa cemas karena pembangunan belum sampai 30% progresnya. “Para pedagang menduga keuangan pengembang sedang bermasalah, sehingga proyek dengan nilai investasi sekitar Rp46 miliar itu mangkrak,” kata ketua Ikatan Pedagang Pasar Cilamaya Kirno.

Ia menambahkan, akibat progres pembangunan yang mangkrak, kondisi material mulai banyak ditumbuhi pohon dan rerumputan liar, pedagang yang sudah pesan 409 kios dengan kewajiban membayar DP 30% memilih menghentikan setorannya sampai ada kejelasan dari pengembang dan pemkab soal pembangunan pasar ini.

Menurutnya, pemkab merupakan pihak yang bertanggung jawab soal keluarnya PKS dengan PT Barokah Putra Delapan, sehingga saat ada pembangunan yang mangkrak kali ini, Disperindag diharapkan hadir memberikan solusi, karena Ikatan Pedagang Pasar Cilamaya (IPPC) hanya membantu saja, siapa investor pemenang tender dan pendataan kios setelah ditunjuk oleh Pemkab sejak awal. “Apakah sanggup dilanjut atau take over dengan syarat mengamankan uang para pedagang yang sudah masuk, ini harus diperjelas,” ucapnya.

Saat ini, kios yang disediakan oleh PT BPD konon semuanya sudah diperpanjang sampai Juni 2021, itu merupakan kewajiban pengembang sebagaimana PKS. Namun kondisi kios yang ada, justru tinggal sisa setengahnya karena musim pandemi ini membuat dampak ekonomi para pedagang semakin lesu. “Pemkab punya pengawasan, jadi mana selama ini pengawasannya? seharusnya ada laporan progress, jadi kok bisa sampai macet begini?” keluhnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Suroto mengatakan, pembangunan Pasar Cilamaya diakuinya mangkrak karena kesulitan finansial sekitar 3 bulanan sejak pandemi Covid-19.
Atas dasar itu, pihaknya berencana melakukan pemanggilan kepada Direksi PT Barokah Putra Delapan untuk kelanjutannya. “Mangkrak 3 bulan, karena kesulitan keuangan. Kita rencanakan minggu ini juga akan dipanggil soal tindak lanjutnya,” pungkasnya.

Di sisi lain, saat di konfirmasi via Whatsap melalui bendaharanya, ia mengaku sudah tidak kerja lagi bersama PT BPD dan akan meneruskan kepada Dirut PT BPD. (rok)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here