Uncategorized

Trash Festival, Sampah Jadi Bernilai

CILAMAYA KULON, RAKA – Di satu sisi, sampah menjadi penyebab keresahan masyarakat yang dapat menimbulkan penyakit hingga banjir. Di sisi lain, di tangan orang kreatif, sampah justru menjadi berkah tersendiri. Terbukti saat PAUD Alam Al-Firdaus, Desa Muktijaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, menggelar Trash Festival atau Festival Sampah, Kamis (4/7).

Menurut ketua pelaksana sekaligus inisiator festival sampah, Heru Saleh, kegiatan yang didukung oleh PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field ini digelar, untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap sampah, tentang bagaimana cara memanfaatkannya dari bahan yang dinilai kotor, hingga menajdi barang yang bernilai.

Terlebih, Indonesia merupakan negara terbesar penyumbang sampah di dunia. Atas hal tersebut, agar sampah tidak lagi menjadi persoalan yang serius, dia ingin membuat sampel, bahwa sampah bisa dimanfaatkan sedemikian rupa sesuai dengan kreatifitas masing-masing. “Mulai dari kegiatan ini, kita ingin masyarakat bisa lebih peduli terhadap sampah,” ucapnya kepada Radar Karawang.

Lebih lanjut, pimpinan yayasan Assolhiyah ini menyebutkan, festival sampah ini merupakan rangkaian kegiatan peduli lingkungan yang diawali dari sisi pemanfaatannya dengan konsep 3R, yaitu upaya yang meliputi kegiatan mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse) dan mendaur ulang sampah (recycle). “Diawali dari karnaval, dan diakhiri dengan ikrar ucapan bersama seluruh peserta,” ucapnya.

Adapun peserta yang ikut serta dalam gelaran festival sampah ini mulai dari unsur pelajar PAUD, SD, SMP, dan SMA, hingga masyarakat umum. Sementara tujuannya dilaksanakn kegiatan ini untuk kesadaran, rasa peduli dan cinta masyarakat terhadap lingkungan. Selain itu, pihaknya pun menghadirkan dewan juri dari unsur birokrasi, dalam hal ini Dinas Pendidikan, akademisi dari Unsika, praktisi kader lingkungan, kades dan Camat Cilamaya Kulon. “Makanya kita libatkan pelajar dan masyarakat, karena penerapan ini diawali dari sosialisasi dan edukasi ini sejak usia dini,” tutupnya.

Camat Cilamaya Kulon Basuki mengatakan, festival ini unik dan baru di Kabupaten Karawang. Selain banyak kemanfaatannya, dia juga berencana untuk menginisiai kegiatan ini agar bisa dilakukan oleh jajaran pemerintahan, khususnya desa-desa. “Baru saya tahu ada festival sampah, karena dalam benak saya, sampah itu jorok dan kotor,” katanya.(rok)

Related Articles

Back to top button