Wajib Konsisten
TELAGASARI, RAKA – Lima puluh siswa dari delapan SMA sederajat se-Kecamatan Telagasari, diharapkan konsisten hingga pelaksanaan pengibaran bendera 17 Agustus mendatang. Pasalnya, 50 siswa ini merupakan pasukan pengibar Merah Putih yang terpilih setelah lolos dari tahap seleksi.
Diketahui, sebelum latihan pengibaran bendera dimulai, panitia pengibar bendera di Kecamatan Telagasari telah melayangkan surat ke tiap sekolah, agar mendelegasikan siswanya untuk diikutsertakan dalam kegiatan ini. Alhasil ada 130 siswa yang ikut mendaftar. Setelah diseleksi tersisa 50 siswa. “Saya harap mereka bisa konsisten hingga waktunya nanti,” kata Sekretaris Panitia Pengibar Bendera Kecamatan Telagasari Eka Haris Sutrisno.
Menurutnya, 50 siswa ini merupakan pasukan inti, yang nantinya akan bertugas sebagai pengibar bendera di lapangan Kecamatan Telagasari tanggal 17 Agustus. Jika konsisten, bukan hal yang tidak mungkin jika kiprah mereka akan terus berlanjut hingga ke tahap pengibar bendera kabupaten, provinsi, bahkan nasional.
Adapun kriterianya, tinggi badan minimal 155 cm untuk putri, dan 165 cm untuk putra, tidak punya kelainan penyakit, memiliki bakat atau keahlian, mahir berbahasa Inggris dan lainnya. “Nanti juga ada brosurnya kalau memang minat dan memenuhi kriteria,” ucapnya.
Dia sendiri pernah dua kali berkesempatan menjadi pengibar bendera di tingkat kabupaten, saat masih aktif sekolah. “Di sela waktu kerja, saya sempatkan waktu untuk melatih dan menularkan ilmu kepada adik-adik saya ini,” ucapnya.
Ia melanjutkan, untuk mereka yang konsisten, jangan pernah patah semangat. Karena latihannya ini didampingi pemeriksaan kesehatan dari puskesmas, mendapat materi dari Koramil tentang bela negara, dari polsek tentang bahaya narkoba. “Selain latihan fisik, ada motivasi secara psikologis,” ujarnya.
Seorang pelatih paskibra, Nurfatmah mengatakan, disamping bekerja di perusahaan, dia sempatkan waktu untuk ikut melatih siswa. Ia yang sekaligus wakil sekretaris panitia pengibar bendera itu ingin paskibra Kecamatan Telagasari kompak dalam berlatih maupun penampilan. “Saya ingin mereka kompak meski berbeda karakter dan berbeda sekolah. Jangan ada alasan karena berbeda sekolah, malah acak-acakan,” ketusnya.
Adapun kesibukannya di luar melatih paskibra, itu tergantung niatnya. Karena menurutnya, sibuk itu bohong besar. Karena sesibuk apapun, jika diprioritaskan pasti bisa. “Mungkin karena sudah jiwa saya jiwa paskibra, tetap hadir untuk mereka meskipun lelah, dan mudah-mudahan lelah ini pun jadi berkah,” harapnya.
Ia berpesan kepada seluruh peserta agar tetap menjaga semangat, meski cuaca panas. Karena hal ini belum seberapa dibanding jasanya pahlawan yang rela mengorbankan nyawa demi negara. “Dan kegiatan ini kata saya mah salah satu cara bela negara,” tutupnya. (rok)