KARAWANG

Ciptakan Lagu Sedih Hanya Dua Hari

KARAWANG, RAKA – Berkat menciptakan lagu, Kikie Ayu Rizkia mendapatkan penghargaan sebagai guru kreatif dan teladan dari KCD Wilayah IV.
Pembina Ekstrakulikuler Kesenian SMA Negeri 3 Karawang Kikie Ayu Rizkia telah memiliki hobi musik sejak kecil. Kemudian ia mengambil pendidikan seni di salah satu universitas di Bandung. Ia baru saja diangkat menjadi guru ASN setelah 9 tahun menjadi guru honorer. “Saya dulu kuliah mengambil pendidikan seni musik di Bandung, kalau hobi musik sudah dari kecil. Alhamdulillah tahun ini saya baru lulus P3K setelah 9 tahun saya berjuang menjadi guru honorer,” ujarnya, Rabu (21/9).
Selain menjadi guru seni budaya di SMA Negeri 3 Karawang, ia pun menjadi pelatih paduan suara dan angklung di salah satu sekolah swasta. Kemudian ia pun saat ini bekerja sebagai pembawa acara di beberapa acara. Ia mempelajari musik berawal dari otodidak, kemudian memiliki bakat turun menurun dari orangtua. Ia mengakui kesulitan saat awal belajar alat musik. “Kalau praktiknya sudah dari kecil, tapi untuk teori memang saya akui sangat susah. Selain menjadi guru di sekolah ini, saya juga melatih padus dan angklung di sekolah lain. Alhamdulillah 3 tahun ke belakang saya sering menjadi MC,” tambahnya.
Ia memiliki bakat untuk menciptakan dan membuat sebuah lagu. Saat awal pandemi ia telah menciptakan lagu yang terinspirasi dari pembelajaran secara online. Ia mendapatkan penghargaan sebagai guru kreatif dari KCD wilayah IV berkat lagu yang telah diciptakan. Kemudian ia pun mendapat penghargaan sebagai guru teladan. “Saya mendapatkan guru kreatif dan teladan dalam bidang kesenian dari KCD wilayah IV,” imbuhnya.
Pembuatan lagu sedih ia hanya memerlukan waktu 2 hari. Ia tidak pernah merasakan kendala apapun saat proses pembuatan lagu. Ia memiliki harapan agar dapat menciptakan lagu untuk anak-anak. Ia menyampaikan sudah saatnya anak-anak tidak mendengarkan lagu dewasa. “Sampai sekarang saya mau banget ciptain lagu anak-anak, kasian mereka hanya tahu lagu dewasa dan dangdut,” pungkasnya. (nad)

Related Articles

Back to top button