Citarum Meluap, Kebun Labu Gagal Panen
RENGASDENGKLOK, RAKA – Gara-gara air Sungai Citarum meluap hari Sabtu (27/4), lahan pertanian labu milik Ursid warga Krajan A, Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok, gagal panen. Padahal hasil panen labu untuk dijual di bulan Ramadan. “Kita hanya bisa pasrah. Awalnya hasil labu buat bekal puasa, lumayan kalau panen biasanya dapat Rp2 juta sampai Rp3 juta,” ungkapnya kepada Radar Karawang, Senin (29/4).
Ia melanjutkan, labu yang ditanam baru mulai bisa panen sekitar dua bulan. Namun labu miliknya baru sampai usia satu bulan setengah sudah terendam air Citarum yang tiba-tiba naik. Padahal seharusnya bulan puasa ini akan dipanen, lalu uangnya untuk bekal selama bulan puasa. “Soalnya kerja di bulan puasa tidak seperti bulan biasa,” katanya.
Ursid mengaku sudah menghabiskan biaya sekitar Rp700 ribu untuk mengurus tanamannya. “Sudah gak kehitung buat beli pupuk, setiap nyiram dua kali sehari,” katanya.
Ursid tidak menyangka atas kejadian yang ditimpanya, soalnya air Citarum naik tiba-tiba tanpa ada hujan, bahkan banjir merendam tanamannya. “Bukan hanya tanaman saya saja yang gagal panen. Saya masih bersukur walaupun tanaman terendam air selama dua hari, tapi masih ada sisa untuk dipanen,” ungkapnya (cr4)