Karawang

Corona Ngegas, 760 Orang Terpapar, Setiap Hari Ada yang Meninggal

KARAWANG, RAKA – Virus Covid-19 kembali membuat repot semua orang di Karawang. Dalam sehari, puluhan orang hingga ratusan terpapar virus impor dari Tiongkok tersebut. Sedangkan sejak Jumat (4/2) hingga kemarin, setiap hari ada penderita corona yang dinyatakan meninggal.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, dalam waktu tiga hari terakhir jumlah pasien corona bertambah
Senin (7/2), pasien corona yang dirawat bertambah empat orang jadi 68 orang. Isolasi mandiri bertambah 90 orang jadi 435 orang. Sembuh bertambah 18 jadi 41.728 orang. Meninggal satu orang jadi 1.870. Selasa (8/2), pasien yang dirawat berkurang 14 orang jadi 54 orang. Isolasi mandiri bertambah 40 jadi 475 orang. Sembuh bertambah 21 orang jadi 41.749 orang. Meninggal satu orang jadi 1.871 orang. Rabu (9/2), pasien yang dirawat bertambah 15 jadi 69 orang. Isolasi mandiri bertambah 216 orang jadi 691 orang. Sembuh bertambah 13 orang jadi 41.762 orang. Meninggal satu orang jadi 1.872 orang.
Satgas Covid-19 Kabupaten Karawang Yayuk Sri Rahayu mengatakan, tertanggal 9 Februari ada penambahan kasus Covid-19. “Hari ini (kemarin) ada sekitar 245 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19,” katanya kepada Radar Karawang.
Yayuk menambahkan, adanya penambahan kasus corona setiap hari, membuat jumlah kasus yang saat ini masih aktif sebanyak 760 kasus. “Saat ini total kasus Covid-19 yang aktif 760. Yang dirawat sebanyak 69 orang, isolasi mandiri 691 orang,” tambahnya.
Ia pun menjelaskan, untuk kasus corona varian omicron saat ini tidak ada penambahan dari kasus sebelumnya. “Untuk kasus Covid varian omicron belum ada penambahan,” jelasnya.
Dia menuturkan, untuk menekan laju peningkatan kasus Covid-19 dengan cara disiplin protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi. “Yang harus kita lakukan ialah disiplin prokes, terutama memakai masker serta mempercepat vaksinasi dosis 2 dan vaksinasi lansia,” tandasnya.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat Dewi Sartika mengatakan untuk jumlah tempat tidur ruang isolasi Covid-19 dari 342 rumah sakit di Jawa Barat mencapai 4.400 yang terisi 1.158 atau sekitar 26,32 persen. “Untuk ruang isolasi tersedia 3.521 yang terisi 1.553 atau sekitar 44,11 persen. Dan ICU tersedia 414 yang terisi 78 atau 18,84 persen,” ujar Dewi Sartika.
Dewi mengimbau masyarakat mengetatkan disiplin protokol kesehatan di mana pun berada. Hindari sejumlah aktivitas rentan penularan seperti pertemuan keluarga, upacara duka cita, pernikahan, makan di kafe resto, rapat kerja, dan aktivitas berkerumun lainnya. “Prokes pencegahan penyebaran Covid-19 dengan 5M (mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas) harus tetap dilakukan dan tentunya waspada,” kata Dewi.
“Covid-19 varian Omicron memang jauh lebih cepat menular dibandingkan dengan Delta, namun dari sisi fatalitas varian Omicron jauh lebih rendah dibandingkan Delta,” imbuhnya.
Meski begitu masyarakat tak boleh menyepelekan varian ini karena di sejumlah negara kasus kematiannya cukup memprihatinkan. Bagi kelompok rentan seperti lansia dan ibu menyusui, serta orang yang memiliki penyakit penyerta, varian seringan apapun tetap menjadi ancaman serius. Apalagi bagi yang belum divaksin sama sekali. (cr8/psn)

Related Articles

Back to top button