Lansia Derita Kanker Payudara

MEMPRIHATINKAN: Natik (70) warga Dusun Pulosari RT 015 RW 005, Desa Kalangsurya, Kecamatan Rengasdengklok, hanya bisa tergolek lemah di kamarnya, kemarin.
Bolak-balik Rumah Sakit Belum Sembuh
RENGASDENGKLOK, RAKA – Menderita kanker di usia lanjut tidak pernah terpikirkan oleh Natik (70) warga Dusun Pulosari RT 015 RW 005, Desa Kalangsurya, Kecamatan Rengasdengklok. Namun takdir berkata lain, penyakit ganas itu menggrogoti payudaranya dan baru diketahui tiga bulan terakhir.
Natik bercerita, sudah sekitar lima bulan ada benjolan di bagian bawah payudaranya. Namun dia tidak berani menceritakan rasa sakit itu kepada anak-anaknya, karena khawatir membebankan mereka. “Waktu ada benjolan kecil, saya gak bilang sama anak-anak saya, soalnya anak-anak saya juga orang tidak punya (miskin),” jelasnya kepada Radar Karawang, Jumat (10/1).
Karena lama tidak tertangani secara medis, kini penyakit yang diduga kanker payudara itu semakin parah dan membesar. Bahkan Natik sulit untuk berjalan, pasalnya bagian kaki juga sudah kaku dan membengkak.
Akhir-akhir ini Natik sudah dua kali berobat di Rumah Sakit Proklamasi, dan satu kali dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang. Kata Lilis (23), anak Natik, sebelumnya ibunya hanya berobat di klinik terdekat. Kemudian karena kondisinya semakin parah, akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Proklamasi Rengasdengklok dengan bantuan warga Perum Pesona Kalangsurya. Namun Rumah Sakit Proklamasi merujuk Natik untuk berobat ke RSUD Karawang.
Menurut Lilis, ibunya sempat diinfus kurang lebih menghabiskan satu botol setengah di RSUD. Namun sekitar pukul 23.00, pihak RSUD sudah menyuruh Natik untuk pulang. Tak ambil pusing, meski kondisi Natik masih dalam keadaan sakit, akhirnya kedua anaknya membawa pulang Natik dengan menggunakan mobil angkutan umum. “Gak sampai satu hari di RSUD, sudah disuruh pulang,” kata Lilis.
Naman Rukmana (50) anak pertama Natik mengatakan, selama ini ibunya dibantu banyak oleh tetangga yang tinggal di Perum Pesona Kalangsurya, mulai dari uang dan kendaraan mobil untuk mengantar ke rumah sakit. Kata Naman, Senin (6/1) pagi, pihak keluarga beserta wakil dusun setempat membawa kembali Natik untuk berobat ke Rumah Sakit Proklamasi. Dia mengaku pihak rumah sakit belum memberikan keterangan berupa kertas ataupun surat diagnosis soal penyakit yang diderita ibunya. “Terakhir berobat hari Senin, ditangani (dokter) poli bedah, nanti Selasa besok (14/1) diperiksa lagi,” katanya.
Wakil Dusun Pulosari Dede Suhendar mengatakan, pihak desa melalui dirinya sudah membantu Natik untuk operasi pengangkatan tumor di Rumah Sakit Proklamasi Rengasdengklok, tinggal penyembuhan pascaoperasi atau rawat jalan. Kata Dede, awalnya Natik dibawa ke RS Proklamasi oleh orang Perum Pesona Kalangsurya, tanpa ada rujukan dari Puskesmas Kalangsari. “Terus langsung ke umum (RSUD), di umum suruh balik lagi karena tidak ada rujukan dari dasar,” kata Dede Suhendar saat dihubungi via telepon.
Diketahui setelah dua kali mendatangi rumah sakit tanpa pendamping aparat setempat, yaitu RS Proklamasi dan RSUD Karawang, keadaan Natik masih belum dilakukan tindakan operasi. Kemudian, akhirnya mengurus prosedur yang semestinya diikuti yaitu membuat rujukan dari puskesmas setempat, hingga akhirnya bisa dilakukan tindakan operasi di RS Proklamasi. “Awalnya memang kalau pihak (RS) Proklamasi tidak bisa menangani akan dibawa ke RSUD. Alhamdulillah pihak Proklamasi menyanggupi, pagi-pagi berangkat (6/1), jam 10 (siang) sudah pulang,” pungkasnya.
Saat Radar Karawang mendatangi Puskesmas Kalangsari untuk menindaklanjuti terkait penyakit yang diderita Natik. salah satu pegawai Puskesmas membenarkan beberapa hari yang lalu ada warga wilayah kerja Puskesmas Kalangsari, yang diduga mengidap penyakit kanker payudara, bahkan dia hanya di mobil karena tidak bisa turun. Namun pegawai tersebut tidak bisa menceritakan lebih detail, karena bukan tugas pokoknya. Salah satu petugas keamanan RS Proklamasi mengatakan, untuk jadwal dokter klinik bedah hari Senin pagi yaitu dr John Karlie. (mra)