HEADLINE

Cuaca Ekstrem Paksa Nelayan tak Melaut

TURUN JANGKAR: Seorang nelayan Pantai Sungaibuntu tidak melaut karena cuaca ekstrem.

PEDES, RAKA – Nelayan pesisir Pantai Sungaibuntu kembali dipusingkan dengan datangnya musim angin barat ke timur. Akibat musim barat ini tangkapan nelayan merosot, hingga banyak yang memilih untuk tidak berangkat melaut karena cuaca angin dan gelombang tidak menentu.

Abdul Goni (67) warga Dusun Sungaibuntu II, Desa Sungaibuntu, Kecamatan Pedes, mengatakan sudah satu bulan ini dirinya tidak mencari ikan. Dia mengaku terakhir mencari rajungan hanya mendapat satu kilogram, dan kalau dinominalkan cuma Rp40 ribu. Penghasilan terakhir melaut membuat Abdul Goni memilih berhenti sementara untuk mencari ikan. “Kalau penghasilan Rp40 ribu buat perbekalan saja tidak cukup, mending nganggur aja dulu,” jelasnya kepada Radar Karawang, Selasa (14/1).

Dengan kondisi seperti ini, membuat para nelayan terancam untuk mencari mata pencaharian. Saat ini dia hanya mengandalkan istrinya untuk biaya sehari-hari seperti makan dan uang jajan sekolah kedua anaknya. “Sekarang mau gak mau mengandalkan istri jualan ikan, soalnya bingung mau berangkat melaut juga lagi sepi,” katanya.

Goni menambahkan, tak hanya dirinya yang tidak melaut, melainkan banyak nelayan lain juga yang berhari-hari menyandarkan perahunya di dekat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sungaibuntu.
“Saudara saya juga biasanya bawa perahu sendiri, tapi sekarang ikut sama orang lain. Soalnya lagi jarang ikannya,” katanya.

Hal serupa dikatakan Tarliya (34). Dia sudah tiga hari tidak berangkat mencari ikan. Pasalnya pendapatan saat ini hanya Rp500 ribu. Berbeda dengan musimnya bisa mendapat Rp2 juta untuk satu kali berangkat. Dia mengaku akan mulai kembali turun melaut hari ini, walaupun ikannya tidak sebanyak angin timur. “Daripada tidak ada kerjaan di rumah mending berangkat, minimal satu perahu kita berangkat tiga orang,” pungkasnya.

Penggiat lingkungan Desa Sungaibuntu, Wanusuki mengatakan, cuaca ekstrem membuat perubahan angin secara mendadak. “Sekarang musim barat ke timur dan cuaca ekstrem sewaktu-waktu selalu berubah arah angin, hujan dan gelombang,” tuturnya. (mra)

Related Articles

Back to top button