
PURWAKARTA, RAKA – Memasuki masa transisi dari kemarau ke musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Purwakarta, Heryadi Erlan, menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan langkah mitigasi sejak dini dengan melibatkan berbagai unsur terkait. Menurutnya, koordinasi lintas sektor menjadi kunci untuk menekan risiko bencana yang mungkin muncul.
“BPBD Kabupaten Purwakarta mengkoordinasikan langkah antisipasi dengan dinas-dinas teknis yang mengeksekusi di lapangan. Dengan koordinasi yang baik, potensi risiko dapat ditekan sejak awal,” kata Erlan, Jumat (12/9).
Pria yang akrab disapa Abah Erlan itu menuturkan, wilayah Purwakarta masih berada pada masa peralihan musim. Kondisi ini membuat cuaca kerap tidak menentu, dengan hujan yang turun sesekali namun belum merata di seluruh kecamatan.
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan kategori menengah diprediksi akan mendominasi Jawa Barat sepanjang September 2025. Musim penghujan sendiri baru diperkirakan mulai pada Oktober mendatang.
“September ini kita masih dalam masa transisi. Hujan yang terjadi saat ini sifatnya belum merata,” ujar Abah Erlan.
BPBD Purwakarta pun mengimbau agar warga mewaspadai potensi bencana hidrometeorologis seperti genangan air, banjir, maupun tanah longsor. Meski hujan mulai turun, ancaman kekeringan hingga kebakaran hutan dan lahan tetap bisa terjadi di masa peralihan.
“Kami imbau masyarakat Kabupaten Purwakarta untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika terjadi potensi bencana di lingkungan sekitar,” tambah Heryadi Erlan. (yat)



